Awards Disway
HONDA

Anak di Bawah Umur Dominasi Kecelakaan di Bengkulu Selatan, Polisi Soroti Peran Orang Tua

Anak di Bawah Umur Dominasi Kecelakaan di Bengkulu Selatan, Polisi Soroti Peran Orang Tua

Kasat Lantas Iptu Muklis Syayuti, SH, M.Si--Foto KORANRB.ID

Menurut Muklis, usia remaja adalah masa di mana kemampuan mengambil keputusan belum sepenuhnya matang. 

Sayangnya, anak-anak yang diberi kebebasan menggunakan kendaraan justru cenderung menunjukkan perilaku berisiko di jalan, seperti kebut-kebutan, tidak memakai helm, atau bahkan menggunakan motor yang tidak laik jalan seperti berknalpot racing.

"Makanya, anggota kami akan rutin melakukan razia. Bagi pelajar yang membawa kendaraan ke sekolah tapi belum punya SIM, akan ditilang," ujar Muklis.

Tindakan represif ini, kata Muklis, semata-mata untuk mencegah potensi bahaya yang lebih besar. 

Namun ia menegaskan, upaya kepolisian tidak akan cukup tanpa keterlibatan aktif dari pihak keluarga. 

Orang tua diminta agar tidak sekadar mempercayakan kendaraan kepada anak-anak hanya karena alasan praktis, tetapi juga harus mempertimbangkan aspek keselamatan jangka panjang.

"Peranan orang tua sangat diharapkan. Jangan diberi anak kebebasan membawa kendaraan. Soalnya itu dapat membahayakan keselamatan sendiri dan orang lain. Jangan sampai kalau sudah kejadian baru menyesal, karena sudah banyak kasus yang sudah terjadi, itu agar dijadikan pelajaran," pungkasnya.

BACA JUGA:TPPU Tambang Bengkulu Dibongkar! Kejati Dalami Aliran Uang Haram Rp500 Miliar

BACA JUGA:Putin Perintahkan Latihan Perang Laut Badai Juli: Simulasi Tangkis Serangan Musuh di 5 Lautan!

Satlantas Polres Bengkulu Selatan juga menyerukan kepada pelajar yang sudah memiliki SIM agar tetap mematuhi seluruh aturan lalu lintas. 

Memiliki surat izin mengemudi bukanlah lisensi untuk bertindak semaunya. 

Penggunaan helm, etika berkendara, serta kelengkapan kendaraan tetap menjadi syarat mutlak keselamatan.

Peningkatan pengawasan dan edukasi dianggap menjadi dua kunci utama menekan angka kecelakaan di kalangan pelajar. 

Ke depan, aparat berkomitmen untuk menjalin sinergi lebih erat dengan sekolah dan pihak keluarga, agar tragedi lalu lintas yang melibatkan anak di bawah umur tidak terus berulang di jalan raya.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait