Harapan ke Tanah Suci Pupus, 13 Warga Tanjung Agung Palik Diduga Jadi Korban Travel Umroh Bodong
Kanit Pidum Satreskrim IPDA Rizky Dirgantara, S.Tr.K--Foto KORANRB.ID
Wi kemudian kembali menjanjikan keberangkatan di bulan Juni.
Namun hingga pertengahan Juli, tanda-tanda keberangkatan itu pun tak kunjung datang.
Merasa dibohongi, para jemaah berinisiatif menghubungi Wi.
Namun Wi berdalih bahwa dana sudah ia setorkan ke atasannya di Kabupaten Kepahiang.
Penjelasan ini justru menambah kecurigaan warga. Apalagi, korban-korban dari wilayah lain mulai bermunculan.
BACA JUGA:Kartu Brizzi jadi Penolong Ampuh, Tak hanya untuk Bayar Tol Saldo Bisa Digunakan Bayar Listrik
“Karena tidak ada kejelasan, maka kami melaporkan. Jumlah korbannya sangat banyak, karena kami ada grup WhatsApp yang jumlahnya ratusan orang dari seluruh kabupaten,” lanjutnya.
Laporan tersebut kini tengah ditangani oleh jajaran Satreskrim Polres Bengkulu Utara.
Kanit Pidum IPDA Rizky Dirgantara, S.Tr.K, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari para korban dan akan segera melakukan pemeriksaan mendalam.
“Besaran yang disetorkan bervariasi, jumlahnya dari 13 korban tersebut sebesar Rp415 juta,” terang Rizky.
Polisi juga telah meminta para korban untuk menyerahkan bukti-bukti pembayaran sebagai bahan penyelidikan.
BACA JUGA:Operasi Patuh Nala 2025 Polresta Bengkulu Rampung, 415 Pelanggar Terjaring
BACA JUGA:Menteri P2MI Dorong Kolaborasi Pusat-Daerah Jadi Kunci Lindungi Pekerja Migran
Dalam waktu dekat, mereka akan memeriksa korban, saksi, dan juga pihak terlapor untuk mengungkap konstruksi kasus ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


