Kopi Indonesia Kian Mendunia: 206,7 Ribu Ton Diekspor, UMKM Jadi Motor Penggerak Ekonomi Rakyat

Melalui skema holding tersebut, usaha menengah akan berperan sebagai operator utama yang menggerakkan empat pilar penting, yakni agregator, inkubasi, pemasaran, dan pendanaan. 

Pendekatan berbasis klaster ini diyakini akan memperkuat konektivitas antar pelaku usaha dan meningkatkan efisiensi serta inovasi di sektor perkebunan.

“Dengan dukungan dari pemerintah, BUMN, swasta, dan lembaga keuangan, kita bisa membangun ekosistem kemitraan yang tangguh dan berdaya saing tinggi,” tegas Bagus.

BACA JUGA:Tribun Sport Center Lebong Roboh, Kejari Tunggu Audit BPKP untuk Dalami Dugaan Penyimpangan Proyek Rp5 Miliar

BACA JUGA:BOOMtober Honda Bengkulu! Beli Honda Genio Cukup Bayar Rp1,75 Juta, Cicilan Cuma Rp973 Ribu!

Sementara itu, Ketua Pokmas Argopuro Walida, Muhlisin, menyambut baik program tersebut dan menegaskan kesiapan pihaknya untuk berperan aktif dalam ekosistem baru ini.

“Kami siap menjadi operator agar semakin banyak petani kopi terhubung, semakin kuat jejaringnya, dan semakin luas pasarnya,” kata Muhlisin.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor kopi Indonesia sepanjang tahun 2024 mencapai 1,63 miliar dolar AS, melonjak 76,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Adapun lima negara tujuan ekspor utama adalah Amerika Serikat, Mesir, Malaysia, Belgia, dan Rusia.

Lonjakan ekspor ini menunjukkan potensi luar biasa kopi Nusantara di pasar dunia, sekaligus mempertegas peran penting UMKM dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional melalui komoditas unggulan rakyat.

 

Sumber: