UMKM Lokal Ikut Dilibatkan, Program MBG Bukan Hanya Soal Gizi tapi Ekonomi Desa
Anggota Komisi IX DPR RI, Eko Kurnia Ningsih--Ist/Rakyatbengkulu.com
RAKYATBENGKULU.COM - Antusiasme warga Desa Bumi Sari Jaya Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang, menjadi bukti nyata dukungan masyarakat terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program nasional yang digagas pemerintah ini disosialisasikan langsung oleh Anggota Komisi IX DPR RI Eko Kurnia Ningsih bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) dan sukses menarik perhatian puluhan warga dari berbagai kalangan.
Program MBG merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pemerataan gizi.
Tujuannya bukan hanya mengatasi masalah stunting, tetapi juga memastikan anak-anak Indonesia tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan produktif di masa depan.
BACA JUGA:Ditlantas Polda Bengkulu Gaungkan Polantas Menyapa, Wujud Pelayanan Humanis untuk Wajib Pajak
BACA JUGA:Polresta Bengkulu Ungkap 17 Kasus Kriminal Selama Operasi Musang Nala 2025, 19 Pelaku Ditangkap
Dalam kegiatan yang berlangsung di kantor desa setempat, hadir pula Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Edwar Samsi, serta Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi BGN, Anyelir Puspa Kemala.
Ketiganya kompak menegaskan bahwa keberhasilan program ini memerlukan kolaborasi erat antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha lokal.
Anggota Komisi IX DPR RI, Eko Kurnia Ningsih, menyoroti pentingnya program MBG sebagai upaya konkret menekan angka stunting di Bengkulu yang masih menjadi tantangan serius.
“Harapan kita, program Makan Bergizi Gratis ini tidak hanya menurunkan angka stunting, tetapi juga meningkatkan kualitas pendidikan karena anak-anak dapat belajar dengan lebih baik ketika tubuh mereka sehat dan bergizi. Mari kita jadikan momen ini sebagai langkah nyata menuju Bengkulu yang lebih sehat, lebih maju, dan lebih sejahtera,” tutur Eko Kurnia Ningsih.
Sementara itu, Anggota DPRD Bengkulu, Edwar Samsi, menekankan bahwa MBG tidak boleh hanya dipandang sebagai program bantuan, tetapi juga sebagai sarana penggerak ekonomi lokal.
“Program ini berasal dari Perpres No. 83 Tahun 2024. Kita berharap masyarakat desa bisa berperan aktif, termasuk UMKM lokal, dalam penyediaan bahan pangan. Dengan begitu, selain meningkatkan gizi anak, kita juga dapat menggerakkan ekonomi desa,” jelasnya.
BACA JUGA:Sebelum Pembunuhan, Ayah dan Anak di Rejang Lebong Sering Bertengkar Soal Asmara
BACA JUGA:Rektor UNIB Lantik Wakil Rektor Baru Periode 2025–2029, Fokus Perkuat Tata Kelola dan Inovasi Kampus
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


