Sambut Imlek Tahun 2025, Ketahui Sejarahnya Mulai Dari Larangan Hingga Perayaan Nasional, Simbol Kebangkitan
Perjalanan Imlek di Indonesia, dari masa larangan hingga menjadi hari libur nasional--Freepik.com/ freepik
Kebijakan ini membuka pintu bagi masyarakat Tionghoa untuk kembali merayakan tradisi mereka secara terbuka.
Gus Dur juga mengakui Imlek sebagai salah satu bagian penting dari keberagaman budaya Indonesia.
Pada tahun 2003, di bawah pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, Imlek resmi ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Sejak saat itu, perayaan Imlek menjadi momen yang dinanti-nanti, tidak hanya oleh masyarakat Tionghoa, tetapi juga oleh masyarakat Indonesia secara umum.
BACA JUGA:Nyaris Ricuh di Pasar Minggu Bengkulu, Pedagang Tuntut Kepastian Lapak Baru Pasca Penertiban
3. Imlek Lebih Dari Sekadar Perayaan
Imlek 2025 bukan hanya soal kembang api, angpao, atau barongsai. Ini adalah momen untuk merefleksikan perjalanan panjang masyarakat Tionghoa di Indonesia.
Dari masa larangan hingga kebebasan, Imlek menjadi simbol bagaimana budaya Tionghoa berhasil bangkit dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Indonesia.
Perayaan Imlek di Indonesia kini semakin meriah. Banyak kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan mengadakan festival Imlek dengan dekorasi lampion, pertunjukan seni, dan bazar makanan khas Tionghoa.
Bahkan, tradisi seperti barongsai dan liong sering menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
4. Makna Imlek untuk Generasi Muda
Bagi generasi muda, Imlek adalah kesempatan untuk mengenal lebih dekat akar budaya mereka.
Tradisi seperti makan malam bersama keluarga, memberikan angpao, hingga membersihkan rumah untuk mengusir nasib buruk tetap relevan dan bermakna.
Selain itu, Imlek juga mengajarkan nilai-nilai seperti kebersamaan, rasa syukur, dan harapan akan keberuntungan di tahun yang baru.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


