Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Kaur Masih Tinggi, Dinkes Ajukan 150 Dosis VAR ke Pemprov
Penjelasan dari Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinkes Kaur, H. Sapuan Ilyas, SKM, M.AP,--Dok/KORANRBID
BACA JUGA:Cakra Presisi: Sistem Tilang Digital Baru yang Lebih Modern dan Transparan
BACA JUGA:5 Permainan Tradisional Seru yang Bisa Alihkan Anak dari Gadget, Yuk Coba!
Hal ini berkat respons cepat petugas puskesmas dalam memberikan pertolongan pertama dengan menyuntikkan VAR segera setelah kasus ditemukan.
Penanganan GHPR tidak bisa dianggap remeh. Jika korban terlambat mendapatkan vaksinasi dan sudah terdiagnosis mengidap virus rabies, maka hampir dipastikan nyawanya tidak bisa diselamatkan.
“Penanganan kasus GHPR tidak bisa sepele, kalau lambat bisa menyebabkan orang meninggal dunia,” tegas Sapuan.
Dinkes Kaur terus mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama bagi mereka yang memelihara hewan yang berpotensi menularkan rabies.
BACA JUGA:Cakra Presisi: Sistem Tilang Digital Baru yang Lebih Modern dan Transparan
BACA JUGA: Kurangi Volume Sampah, DLH Kota Bengkulu Dorong Setiap RW Dirikan Bank Sampah
Selain itu, masyarakat diharapkan segera melapor dan mendapatkan vaksin apabila mengalami gigitan hewan yang berisiko menularkan rabies.
Berita ini sudah tayang di KORANRB.ID dengan judul:
Jumlah Kasus GHPR di Kaur Masih Tinggi, Dinkes Kembali Ajukan Bantuan VAR Pemprov
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


