Awards Disway
HONDA

212 Kasus TBC Ditemukan, Dinkes Mukomuko Gandeng Pemdes Tekan Penyebaran lewat PHBS

212 Kasus TBC Ditemukan, Dinkes Mukomuko Gandeng Pemdes Tekan Penyebaran lewat PHBS

Dinkes Mukomuko melakukan cek kesehatan gratis--Foto KORANRB.ID

“Kalau ada orang yang batuk, diambil dahaknya lalu diperiksa di mesin Tes Cepat Molekuler (TCM). Kalau mesin menjawab negatif, maka ada upaya lain untuk memastikan orang ini positif atau negatif TBC, akan dilakukan dengan cara Rontgen,” jelas Ruli.

Tidak hanya berhenti pada diagnosis, upaya lanjutan difokuskan pada kepatuhan pasien terhadap pengobatan. 

Pemerintah menyediakan obat TBC secara gratis yang bisa diakses di seluruh puskesmas. 

Namun, keberhasilan pengobatan sangat bergantung pada kedisiplinan pasien dalam menjalani terapi.

BACA JUGA:Penyidikan TPPU Mega Mall Bengkulu Makin Dalam, Aset Mewah di Jakarta Selatan Disita

BACA JUGA: Anggaran Bawaslu Bengkulu Tengah Jadi Ladang Korupsi, Mantan Koordinator Sekretariat Resmi Ditahan Jaksa

“Kami juga mengingatkan pasien yang positif TBC agar konsumsi obat rutin untuk tidak memperburuk kondisi kesehatan. Selain itu, juga diminta mencegah hal-hal yang bisa menularkan ke orang terdekat,” tambahnya.

Ruli juga menekankan pentingnya isolasi mandiri dan kebersihan alat pribadi, seperti tidak berbagi gelas dan sikat gigi dengan anggota keluarga lain. 

Hal ini menjadi bagian dari strategi memutus rantai penularan TBC di lingkungan keluarga.

Lebih lanjut, Dinkes juga menggandeng pemerintah desa (Pemdes) untuk memperkuat implementasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat.

Melalui kolaborasi ini, petugas lapangan rutin melakukan kunjungan ke rumah pasien guna memantau perkembangan kesehatan dan memastikan pengobatan berjalan lancar.

“Kita secara masif mendatangi pasien positif TBC untuk memantau perkembangan, guna mempersempit ruang penyebaran. Orang yang terduga mengidap penyakit TBC ini mereka yang mengalami batuk selama lebih dari 2 minggu. Tapi bukan berarti mereka positif, kasus seperti ini lah yang harus segera kita lakukan penanganan medis,” tutup Ruli.

Dengan pendekatan yang menyeluruh, melibatkan tenaga medis, perangkat desa, hingga edukasi langsung kepada warga Dinkes berharap penyebaran TBC bisa ditekan secara signifikan. 

 

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: