Pendangkalan Alur Alternatif Solusi untuk Pemangku Kepentingan di Bengkulu
Pendangkalan Alur Alternatif Solusi untuk Pemangku Kepentingan di Bengkulu--ist/Rakyatbengkulu.com
RAKYATBENGKULU.COM - Memperhatikan postingan video Ketua Forkam Bengkulu, Marwan Ramis tanggal 9 Juni 2025 menurut penjelasannya kondisi Alur jangankan kapal, perahu pun tidak bisa lewat, alur semakin tertutup.
Sebagai warga Bengkulu yang peduli terhadap kelangsungan hidup masyarakat Kecamatan Pulau Enggano dan kesulitan dampak perekonomian di Bengkulu, penulis menyarankan ke Pelindo dan ASDP Pulau Baii Bengkulu untuk mengambil Langkah Strategis Jangka Pendek antara lain sebagai berikut:
1. Segera selamatkan Masyarakat dan perekonomian Masyarakat Kecamatan Pulau Enggano dengan segera membuka Angkutan Sungai Danau Penyebrangan dari Pelabuhan Linau Kaur ke Pelabuhan Kahyapu atau Meok Pulau Enggano sehingga Mobil dan orang dapat lalu lalang Kembali.
2. Agar Pengusaha Batu Bara di Provinsi Bengkulu dapat mengeluarkan batu baranya, Pelabuhan Khusus Titan di Bengkulu Utara dapat menjadi Solusi.
BACA JUGA:Idul Adha 1446 H, FIFGROUP Cabang Bengkulu Berbagi Hewan Kurban ke Masyarakat
BACA JUGA:Targetkan 2.200 Hektare Sawah Baru, Bengkulu Harapkan Produksi 8.800 Ton Gabah
3. Untuk Jangka Panjang Pelindo II segera buat Fesibility Study/ FS pegembangan Pelabuhan Nasional/Internasional di Pelabuhan laut Kinal Kaur dan secara bersamaan juga mengupgrade Pelabuhan Khusus Titan Bengkulu Utara menjadi Pelabuhan tambahan untuk mengeluarkan batu bara dan CPO.
4. Koordinasi dan meminta dukungan Pemda Provinsi Bengkulu dan Pemda Kabupaten Kaur untuk Pembebasan Lahan Pengembangan Pelabuhan Laut Internasional Kinal Kaur.
Sebagai dampak Pelabuhan Linau Kaur menjadi Pelabuhan laut Internasional di Bengkulu hasil bumi dan tambang dari Provinsi Sumsel dan Bengkulu ke Pulau Jawa, Negara Australia maupun ke Negara Timur Tengah dan China dapat langsung tidak mutar lagi melalui Selat Malaka yang sudah padat.
Melalui tulisan ini penulis ingin memantik semua para pemangku kepentingan untuk segera mengambil langkah strategis jangka pendek, maupun jangka panjang, kita harus berani melupakan Pulau Baii karena kejadian demi kejadian akan berulang seiring perjalanan waktu dan semakin ganasnya alam yang tidak bersahabat dengan manusia.
[ Penulis Iskandar ZO adalah warga Bengkulu yang peduli dari sebagian orang yang peduli ].
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


