Tragis! Keponakan Bunuh Tante yang Merawatnya 13 Tahun, Begini Kronologi dan Motifnya

Yang mengejutkan, usai melakukan pembunuhan, Eki sempat mengirimkan foto selfie bertangan berlumuran darah kepada temannya via WhatsApp. 

Dalam pesan tersebut, Eki mengaku telah membunuh tantenya dan meminta maaf kepada temannya.

“Gue abis bunuh tante gue. Tunggu aja nanti gua dipanggil polisi. Sorry ya, maafin gue selama ini,” tulis Eki.

BACA JUGA:Kenapa Kita Sering Jatuh Cinta Sama Orang yang Salah? Jawaban dari Semesta

BACA JUGA:Ramalan Cinta dari Semesta! Ini 3 Pertanda Dia Emang Ditakdirin Buat Kamu

Temannya sempat mengira Eki mengalami gangguan jiwa, namun Eki justru membalik tuduhan itu kepada korban.

“Gue gak gila. Tante gue yang sakit jiwa, kudu dimusnahkan,” balasnya.

Penelusuran di media sosial mengungkap bahwa Eki pernah menumpahkan kemarahan terhadap keluarga melalui unggahan di Facebook pada tahun 2022. 

Ia menyebut keluarganya “gila” dan menuliskan pesan misterius, “Maaf ya, semua.”

Kepolisian menyimpulkan bahwa Eki telah lama menyimpan dendam terhadap korban. 

Atas perbuatannya, Eki kini ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 338 KUHP dan/atau Pasal 351 Ayat 3 KUHP tentang pembunuhan atau penganiayaan yang menyebabkan kematian, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

BACA JUGA:Kembali ke Trek, Jorge Martin Ingin Pulihkan Kepercayaan Diri di MotoGP Qatar

BACA JUGA:Momen Masak Akbar Tumpah Ruah di Bengkulu, Willie Salim dan Ustaz Derry Sulaiman Ikut Sajikan Hidangan

Kejadian ini menjadi pengingat keras bahwa persoalan mental dan konflik keluarga yang tidak ditangani dapat meledak menjadi tragedi. 

Dalam situasi ini, peran dukungan sosial dan akses kesehatan mental menjadi sangat penting.

Sumber: