Antisipasi Kerumunan Saat Nataru
BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memastikan pihaknya semaksimal mungkin untuk meminimalisir terjadinya kerumunan. Hal itu dilakukan guna mencegah lonjakan kasus Covid-19. Belajar dari pengalaman sebelumnya, lonjakan kasus Covid-19 terjadi saat rentang waktu Natal dan tahun baru lalu. Kendati demikian, untuk kebijakan teknis, pihaknya masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat.
"Nataru kita sekarang menunggu kebijakan pemerintah pusat. Terkait dengan cuti bersama, nanti seperti apa teknis modifikasi. Tujuan tidak lain untuk tidak ada penumpukan atau tidak ada mobilisasi masa dalam jumlah besar," papar Rohidin.
Untuk kebijakan cuti bersama pada akhir tahun nanti. Pihaknya masih menunggu kebijakan pemerintah pusat. Kebijakan apa yang akan diambil agar tidak terjadi penumpukan atau mobilisasi masa dalam jumlah besar. Meskipun saat ini, di awal November hingga kemarin jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di bawah angka 10 kasus.
"Karena kita harus berhati-hati walaupun kasus sekarang sudah dikatakan hampir habis. Maka kebijakan pemerintah nanti seperti apa untuk natal dan tahun baru ini," tambahnya.
Sesuai dengan Surat Edaran Kemenag RI, agar perayaan Natal dan tahun baru kali ini digelar secara sederhana. Meskipun kasus Covid-19 melandai, namun kewaspadaan dan antisipasi tetap dijalankan.
" Yang penting himbauan dari Kemenag untuk perayaan Natal dan tahun baru itu dirayakan secara sederhana, dan mudah mudahan ini bisa dipahami oleh masyarakat," papar Rohidin.
Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni bahwa beberapa waktu ini, jumlah kasus harian Covid-19, diangka 0 kasus. Kendati demikian, tetap perlu dilakukan upaya antisipasi untuk menekan adanya potensi penambahan kasus baru. Mengingat, melihat dari pengalaman sebelumnya lonjakan kasus Covid-19, banyak dipicu mulai abainya masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Jangan sampai terulang, jadi kita terus ingatkan agar semua disiplin menerapkan protokol kesehatan. Disamping, juga gencar melakukan vaksinasi," kata Herwan, Senin (22/11).
Dijelaskannya, dari data Satgas Pencegahan Covid-19 Provinsi Bengkulu, Senin (22/11) 0 kasus. Sehingga total keseluruhan kasus konfirmasi positif Covid-19 mencapai 23.105 kasus. Sementara itu, untuk pasien sembuh keseluruhannya mencapai 22.672 orang pasien yang dinyatakan sembuh.
"Saat ini masih ada 28 pasien covid-19, berjuang sembuh. Dan mereka ini kita melalui tim medis terus melakukan pemantauan," papar Herwan.
Kemudian, untuk pasien yang dinyatakan meninggal ada 405 orang. Dimana, pasien yang dinyatakan meninggal dunia ini, rata rata memiliki penyakit penyerta atau komobid. Juga di dominasi oleh pasien Covid-19 yang berusia senja, di atas 50 tahun.
"Pasien meninggal, sekarang di angka 1,75 persen dari jumlah kasus konfirmasi," imbuhnya.
Sementara itu, untuk capaian vaksinasi saat ini sudah ada 900.968 orang di Provinsi Bengkulu telah menerima suntikan vaksin. Dengan jumlah ini, untuk bcapaian vaksinasi masih di angka 57,99 persen untuk dosis pertama. Provinsi Bengkulu memiliki 1.553.792 orang sebagai sasaran vaksinasi.
"Kita terus dorong, realisasi vaksinasi ini. Agar bisa mencapai target 70 persen dari jumlah sasaran vaksinasi," jelas Herwan. (war)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: