HONDA

BBM Didrop dari Terminal Pertamina Tetangga

BBM Didrop dari Terminal Pertamina Tetangga

BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Beberapa waktu ini, terjadi keterlambatan pengiriman kapal pengangkut BBM dari Fuel Terminal (FT) Tanjung Gerem ke FT Pulau Baai akibat cuaca buruk.

Yang berdampak pada molornya distribusi BBM ke Bengkulu.

BACA JUGA: Antrean BBM Mengular di SPBU Bengkulu, Ini Penyebabnya

Terkait hal tersebut, Sales Branch Manager Rayon V Lampung-Bengkulu Ferry Fernando menjelaskan Pertamina Patra Niaga melakukan langkah-langkah antisipasi pendistribusian BBM untuk memastikan dampak cuaca ekstrem  dapat diminimalisir.

Untuk itu, pihaknya meminta bantuan sekitar 112 KL BBM jenis pertamax dan bio solar ke terminal terdekat.

"Faktor kendalanya, itu cuaca yang membuat kapal tangki kita yang harusnya tanggal 25 November ini mendarat masuk. Tapi itu, belum bisa bersandar sampai tanggal 27 November malam," kata Ferry, usai melakukan sidak ke sejumlah SPBU Kota Bengkulu bersama  Asisten II Pemprov Bengkulu Yuliswani, Jumat (26/11).

Dijelaskannya, secara antisipasinya pihaknya meminta bantuan dari terminal terdekat.

Lubuklinggau, Jambi, dan Lahat untuk bisa membantu memenuhi kebutuhan BBM Bengkulu.

"Jadi sambil menunggu itu, kita juga mengatur. Agar jangan sampai, sebelum kapal masuk kita stoknya sudah habis. Yang jelas kita pastikan , masyarakat pasti bisa mendapatkan BBM. Memang sekarang sedikit antre, kami minta maaf dan mohon bersabar. Dipastikan untuk BBM nya pasti terpenuhi," pinta Ferry.

Pertamina Patra Niaga, juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kota dan stakeholder lainnya untuk optimalisasi distribusi BBM dengan melakukan sidak  ke beberapa SPBU.

"Karena kita sudah antisipasi dengan segala macam cara agar kebutuhan itu terpenuhi. Perbantukan itu 4 mobil, masing 112 KL jenis pertamax dan bio solar. Itu yang kita minta bantuan dari terminal terdekat. Suapya Bengkulu tetap kondusif, apalagi kegiatan ekonomi mulai aktif. Jangan sampai dengan adanya kendala BBM ini menghambat geliat ekonomi," ungkap Ferry.

Antrean Mengular

Berdasarkan pantauan rakyatbengkulu.com, sudah beberapa hari ini antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU Kota Bengkulu terjadi.

BACA JUGA: Kejar Target PBB, Tagih Sampai ke Rumah

Khususnya di SPBU KM 6, 5 dimana hampir belasan meter mobil-mobil berjajar.

"Kapasitas 5500 KL untuk sekali bongkar di tangki kapal kita. Itu jumlah pasti aman ya, tapi karena sekarang hanya bisa gerak pakai mobil jadi hanya dapat satu mobil itu sekita 16 ribu liter ya," imbuhnya.

Untuk diketahui, didapati beberapa ini hampir di semua SPBU itu terjadi antrean panjang.

Terutama untuk solar, yang antri itu didominasi bukan mobil masyarakat umum.

Tapi kebanyakan lebih kepada kendaraan industri. Misalnya truk, tronton yang itu untuk angkutan batu bara, barang industri.

Terkait hal tersebut, Asisten II Pemprov Bengkulu Yuliswani berdasarkan hasil pantauan di sejumlah SPBU emastikan bahwa stok BBM di provinsi Bengkulu akan aman.

Apalagi, diprediksi pada 27 November malam akan dapat bersandar kapan tanker Pertamina.

Yang membawa 5500 KL BBM untuk Provinsi Bengkulu.

"Kami berharap agar ini menjadi informasi yang tenang, dan menghindari panic buying. Agar BBM bisa terkendali. Mereka tidak membeli BBM dalam jumlah banyak. Kita pasti stok BBM aman, baik untuk perjalanan, perekonomian, Insyaallah tidak tergantung," pinta Yuliswani.

Ia juga menekankan bahwa adanya kendala cuaca buruk menimbulkan keterlambatan pengiriman pasokan BBM ke Kota Bengkulu.

Untuk itu, ia memastikan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Pertamina untuk mengupayakan antisipasi kelangkaan BBM.

Diantaranya, dengan pengalihan pasokan bahkan bisa saja dilakukan extra dropping untuk memastikan stok BBM cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kita sampaikan ke masyarakat, penting membeli sesuai dengan kebutuhan. Agar tidak terjadi antrean panjang, yang memicu kemacetan. Inilah perlunya informasi yang benar. Agar masyarakat mengerti dan membeli secara bijak," pungkasnya. (war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: