Segera Lelang Paket di Awal Tahun
BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Untuk menghindari adanya keterlambatan pengerjaan kegiatan fisik di tahun ini, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meminta agar seluruh OPD segera melakukan lelang. Apalagi, Unit Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Provinsi Bengkulu, telah siap menerima masuknya paket lelang tersebut.
“Saya harapkan akhir Januari ini bisa mulai tayang, apalagi untuk kegiatan fisik yang besar. Agar kita punya spare waktu yang cukup. Agar nantinya ada perubahan dalam perjalanan itu masih dimungkinkan. Jadi saya minta kepada OPD agar segera, UKPBJ juga sudah siap,” imbaunya.
Untuk diketahui, berdasarkan data dari web LPSE UKPBJ Provinsi Bengkulu saat ini baru ada 4 paket kegiatan yang diajukan untuk lelang. Diantaranya, Pengawasan dan pengembangan masjid Baitul Izzah Bengkulu, Pengawasan rehabilitasi rehabilitasi penataan kantor gubernur tahap dua, pengawasan pembangunan spam jaringan dan spam regional kobema. Serta pengawasan pengembangan Mapolda Bengkulu. Keempat paket ini belum ditetapkan nilai kontraknya.
“Kita minta segera lah untuk lelang ini," katanya.
Pihaknya meminta agar Pengajuan paket lelang itu, oaling lambat akhir bulan ini, sudah ada proyek yang dilelang. Khususnya untuk proyek kegiatan yang nilainya besar. Apalagi, gubernur sudah menetapkan pejabat pengguna anggaran. Sehingga tidak alasan bagi OPD untuk terlambat melakukan pengajuan lelang ke UKPBJ.
Kendati demikian, ia mengakui jika saat ini untuk struktur anggaran di 2022 memang belum pulih sepenuhnya. Yang dikarenakan pandemi Covid-19. Namun kendati demikian, untuk pembangunan infrastruktur, dan rehap di sejumlah jalan tetap di lakukan. Khususnya paket kegiatan yang bersentuhan dengan masyarakat. Terutama untuk program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu.
Sebelumnya, Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu, Iskandar Novianto, menyarankan agar segera melaksanakan pengajuan lelang untuk kegiatan di 2022 ini. “Karena jika kita melihat kegiatan kegiatan diujung tahun 2021 yang belum terserap. Jadi ini evaluasi,” sampainya.
Jika melihat dari efesiensi waktu, ia menjelaskan mulai dari awal Januari 2022 bisa dimanfaatkan untuk langkah awal pengajuanlelang kegiatan. Sehingga, bila terjadi gagal lelang bisa diantisipasi dengan waktu yang ada. “Kalau kendala, jika kita bicara persiapan itukan harus dari awal, artinya di Desember 2021 itu bisa diajukan lelang, pada saat apbd sudah ketok palu itu sudah bisa. Sudah jelas nilai kontrak nya berapa itu dilakukan penyesuaian dengan DPA itu silakan dilelang,” pungkasnya. (war)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: