Kisah Pilu Anak Saksikan Ibu Digorok Ayah
SUASANA haru masih terlihat di rumah almarhumah Rita Sriyanti (37), warga Desa Lubuk Penyamun Kecamatan Merigi, yang tewas dibunuh oleh suami sirinya, ES (35) pada Kamis (17/3) lalu. Warga datang silih berganti memberikan belasungkawa atas kejadian tragis tersebut. Berikut laporannya.
Diketahui sesaat sebelum menghembuskan nafasnya, korban sempat berlari keluar kamar meminta tolong sembari tubuhnya dipenuhi darah.
Hal itu pun disaksikan langsung anak angkat korban, RA (13) yang terjaga mendengar teriakan ibunya.
“Jangan ngomong kek siapo-siapo. Awas!!,” cerita RA saat menirukan ancaman yang dilakukan ES kepadanya usai pelaku secara sadis menghabisi nyawa ibunya. BACA JUGA: Pengakuan Penggorok Istri: “Dia Tak Mau Diajak Rujuk”, Polisi Temukan Pesan Ancaman Bunuh
Wajah remaja yang masih duduk di bangku kelas VII SMP tersebut tampak tertekan, menahan kesedihan yang teramat dalam.
Dengan nada datar, RA menceritakan bahwa pelaku ES sempat menyenggol dirinya dengan siku lengan sembari mengancam RA agar tak menceritakan apa yang dilihatnya tersebut kepada orang lain.
RA juga mengatakan, sebelum kejadian berdarah itu, dirinya tidak melihat ada keributan antara ayah (ES, red) dan ibunya yang telah mengadopsinya dari kecil, di rumah.
Ini lantaran saat ES tiba di rumah korban pada pukul 18.30 WIB, ES dan RA sempat duduk-duduk di teras rumah sembari bermain game online Mobile Legend (ML) bersama. “Idak ado ribut mama samo ayah.
Ayah sampai, sempat main ML dengan aku. Terus malamnya ayah masuk ke kamar. Mama saat itu masih di luar rumah tempat orang hajatan,” cerita RA. BACA JUGA: Galeri DPTHP Bersama BPJS Ketenagakerjaan Teken MoU serta Sosialisasi Program
Setelah korban pulang dari hajatan sekitar pukul 21.00 WIB, korban langsung masuk ke kamarnya. Sementara RA di kamarnya belajar karena tengah ujian sekolah. Sekitar pukul 22.30 WIB, RA pun tertidur.
Selanjutnya dini hari, RA terbangun karena mendengar suara ibunya berteriak memanggil namanya. Ia pun langsung bergegas keluar kamar. Namun kaget saat melihat ibunya berlari keluar kamar dengan tubuh dipenuhi darah.
“Terus mama terjatuh ruang tengah, badannya berdarah banyak nian. Sudah itu, ayah keluar dari kamar dan ngomong ke aku “Jangan ngadu ke siapo-siapo”, sambil tangannyo nyiku (menyenggol dengan siku lengan) aku, terus keluar lewat pintu belakang,” jelas RA dengan tertunduk menahan sedih. Baca Selanjutnya>>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: