Jaksa Bidik Proyek Penanggulangan Bencana BPBD
Kejari Benteng bersama tenaga ahli saat melakukan pengecekan terhadap proyek rehabilitasi rekonstruksi BPBD Benteng yang sedang dilakukan penyelidikan. FOTO; DOK RB--
BENTENG, RAKYATBENGKULU.DISWAY.ID - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bengkulu Tengah, sedang melakukan penyelidikan terhadap proyek paket rehabilitasi rekonstruksi yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Benteng tahun 2021.
Pekerjaan proyek senilai Rp 4,8 miliar tersebut, diduga tidak sesuai ketentuan.
Kepala Kejari Benteng, Tri Widodo, SH, MH melalui Kasi Pidsus, Bobby Muhammad Ali, SH, MH membenarkan jika pihaknya pada saat ini sedang melakukan penyelidikan terhadap proyek BPBD Benteng.
BACA JUGA: Perjalanan Panjang Dugaan Korupsi RDTR Benteng
Yakni, pengerjaan rekonstruksi plat deucker, gorong - gorong dan pemasangan talud penahan banjir alur anak sungai Air Rikis Desa Sidodadi Kecamatan Pondok Kelapa sebesar Rp 4,8 miliar.
"Penyelidikan yang kami lakukan di sini atas laporan yang kami dapatkan dari masyarakat.
Setelah mendapatkan laporan tersebut kami langsung menindaklanjuti untuk pemeriksaan ke lapangan.
Penyelidikan yang kami lakukan di sini adalah terkait adanya dugaan melawan hukum dalam pengerjaan paket tersebut," tegasnya
Pihaknya pada saat ini telah meminta kepada tenaga ahli konstruksi, untuk melakukan pembuktian terkait adanya perbuatan melawan hukum dalam pengerjaan rehabilitasi rekonstruksi plat deucker, gorong - gorong dan pemasangan talud penahan banjir alur anak sungai Air Rikis Desa Sidodadi tersebut.
BACA JUGA: Sungai Lagan Meluap Jembatan Ambruk Diterjang Banjir
"Sejauh ini kami telah melakukan pemanggilan terhadap dua saksi berdasarkan dokumen yang sudah diserahkan kepada kami.
Kemudian beberapa dokumen yang sudah diserahkan kepada kami tersebut juga sudah kami serahkan kepada tenaga ahli konstruksi untuk mereka pelajari juga.
Pada saat ini, para ahli konstruksi ini juga masih melakukan peninjauan di lapangan," pungkasnya
Sedikit mengulas pengerjaan rekonstruksi plat deucker, gorong-gorong dan pemasangan talud penahan banjir alur anak sungai Air Rikis Desa Sidodadi Kecamatan Pondok Kelapa senilai Rp 4,8 miliar ini berbarengan dengan pengerjaan fisik enam paket rehabilitasi rekonstruksi lainnya, yang memang dikerjakan pada tahun lalu.
BACA JUGA: Api Bakar Tumpukan Ban, Kantor Jasa Ekspedisi di Jalan P Natadirja Nyaris Hangus
Enam paket lainnya terdiri dari, rehabilitasi dan rekonstruksi gedung SD Air Napal Kecamatan Bang Haji sebesar Rp 2,2 miliar, rehabilitasi dan rekonstruksi jembatan Desa Paku Haji Kecamatan Pondok Kubang sebesar Rp 3,6 miliar.
BACA JUGA: Jaring Ikan di Lentera Merah, Warga Pagar Dewa Tenggelam
Rehabilitasi dan rekonstruksi jembatan manunggal 100 air basri Desa Talang Empat Kecamatan Karang Tinggi sebesar Rp 2,5 miliar.
Rehabilitasi dan rekonstruksi jembatan gantung Desa Air Napal Kecamatan Bang Haji sebesar Rp 6,9 miliar
Lalu, rehabilitasi dan rekonstruksi jembatan Air Susup Desa Komring Kecamatan Merigi Sakti Rp 2,5 miliar.
Rehabilitasi dan rekonstruksi gorong - gorong desa Harapan (box culvert) Kecamatan Pondok Kelapa sebesar Rp 1,3 miliar.
Terakhir, selain tujuh paket pengerjaan ada juga ada jasa konsultasi pengawasan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana sebesar Rp 741,1 juta.
Anggaran untuk mengerjakan tujuh paket rehabilitasi rekonstruksi ini, didapatkan oleh BPBD Kabupaten Benteng dari anggaran APBN melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Pengerjaan rehabilitasi rekonstruksi ini dilakukan pasca Benteng mengalami banjir besar pada bulan april tahun 2019 yang lalu dan banyaknya fasilitas umum yang mengalami kerusakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: