HONDA

Oknum Polisi Diserahkan ke Jaksa

Oknum Polisi Diserahkan ke Jaksa

Kejati Bengkulu menerima penyerahan barang bukti dari pihak penyidik BNN Provinsi Bengkulu dengan tersangka berinisial JF. --

BENGKULU – Kasus narkotika oknum polisi yang bertugas di Kabupaten Bengkulu Utara berinisial JF (34) warga Kota Arga Makmur resmi dilimpahkan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bengkulu ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu pada Rabu (6/7).

Kasi Penkum Kejati Bengkulu, Ristianti Andriani membenarkan penyerahan JF beserta barang bukti ke Kejati Bengkulu.

“Kejati Bengkulu menerima tahap dua penyerahan barang bukti dari pihak penyidik BNN Provinsi Bengkulu, dengan seorang tersangka berinisial JF beserta barang bukti 1,45 gram narkoktika jenis sabu yang di kemas sebanyak 15 paket,” terang Ristianti.

BACA JUGA:Mobil Dijual Ngaku Dibegal

Usai menerima penyerahan JF dan barang bukti dari penyidik BNNP, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Bengkulu, segera melimpahkan perkara tersebut ke Pengadilan Negeri (PN) Bbengkulu untuk segera disidangkan.

“Dalam 20 hari kita meneliti, membuat rencana dakwaan (rendak). Selanjutnya, dalam 7 hari, Kejati Bengkulu akan segera melimpahkan tersangka ke Pengadilan Negeri (PN) Bengkulu untuk disidangkan,” jelas Ristianti.

JF diamankan BNNP JF di rumahnya di Kota Argamakmur, Bengkulu Utara pada Selasa (7/6). “Ini adalah oknum Polisi dengan inisial JF. Di tangkap di kota Argamakmur, di rumahny sendiri,” imbuhnya.

BACA JUGA:21 Ekor Murai Batu Raib Dicuri, Kerugian Capai Ratusan Juta

Untuk diketahui tersangka JF pada tahu 2016 pernah terlibat kasus yg sama. Pada kasus ini JF disangkakan dengan pasal 114 ayat 1 UU Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, atau pasal 112 ayat 1 UU Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika atau pasal 127 ayat 1 huruf a UU Nomor 35 tahun 2009 Tentang Narkotika.

“Sebelumnya JF pada 2016 melakukan tindak pidana yang sama, narkotika juga, dua JPU kita siapkan dalam kasus ini,” terang Ristianti. JF juga sebelumnya sudah diputus di sidang kode etik dengan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH), lalu JF mengajukan banding.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

"
"