HONDA

Telat Tiba di Lokasi saat Kebakaran, PBK Ungkap Pemicunya

Telat Tiba di Lokasi saat Kebakaran, PBK Ungkap Pemicunya

Depan Pos Damkar di Pasar Panorama dipadati PKL dan para pembeli. foto: dok rb--

 

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.DISWAY.ID - Aktivitas keluar masuk kendaraan pemadam kebakaran (Damkar), terganggu di pintu masuk kawasan Pasar Panoram.

Hal ini disampaikan, Komandan Regu Pos Siaga II Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bengkulu Deko. S.Y.

Dikatakan, penyebabnya makin ramainya aktivitas pedagang yang menjajakan dagangannya di sisi jalan masuk.

Tepatnya di  jalan masuk Pos Siaga II Pasar Panorama.

BACA JUGA: Pasar Panorama Kian Semrawut

Dengan kondisi yang ada, pihaknya kesulitan menuju TKP segera saat ada laporan kebakaran. 

“Sepanjang jalan pasar ini, dipadati Pedagang Kaki Lima (PKL) dan para pembeli.

Membuat mobil Damkar tidak dapat keluar dengan mudah.

Karena harus menunggu mereka menyingkir dulu,” jelasnya.

Dengan kondisi yang ada, waktu sekitar 10 menit  dihabiskan armada Damkar agar dapat keluar dari pasar.

Malah  lanjutnya, pihaknya sempat membutuhkan waktu sampai 20 menit ketika kondisi begitu ramai.

Ia mengatakan berdasarkan SOP, idealnya Damkar harus sampai ke TKP dalam waktu 15 menit.

BACA JUGA: Telusuri Indikasi Korban Kakek Cabul Lain

Namun dengan kondisi yang ada di lapangan membuat petugas Damkar dapat menghabiskan waktu 30 menit lebih.

“Keterlambatan sampai ke TKP itu sangat fatal akibatnya,”  jelas Deko.

BACA JUGA: Sudah Tahun Ajaran Baru, Seragam Sekolah Gratis Belum Ada

Dalam kesempatan ini pula, dia kembali meminta pedagang memahami saat sirine PBK berbunyi.

Pedagang maupun pembeli, diminta segera menyingkir dari jalan atau setidak-setidaknya memberi ruang agar mobil dapat keluar.

Namun faktanya, ada saja yang acuh tak acuh, lantaran masih dalam proses transaksi.

“Mungkin khawatir dagangannya tidak jadi dibeli,” tambahnya.

 Ia mengaku tidak dapat berbuat apa-apa, selain dari kesadaran masyarakat itu sendiri untuk menyingkir.

“Karena menertibkan  PKL dan para pembeli yang terkadang memarkirkan kendaraan secara sembrono, itu bukanlah wewenangnya,” terangnya. 

Ia berharap ada kerjasama yang baik antara masyarakat dan dinas-dinas terkait seperti Satpol PP, Dishub ataupun dinas yang berhubungan dengan pengelolaan pasar.

BACA JUGA: Di Sini, Mulai Bulan Depan SPBU Tak Layani Truk Beli Solar

Sehingga penanganan kejadian kebakaran dapat ditangani dengan cepat, sesuai dengan SOP yang berlaku. 

“Atau bisa saja pos kami yang dipindahkan, karena dipikir-pikir bisa terjadi benturan bila penertiban dilakukan dengan tegas.

Pindah ke lokasi yang lebih renggang, namun tidak berjauhan dari Pasar Panorama.

Sehingga pedagang masih bisa berjualan dan kami dapat melaksanakan tugas dengan baik,” tutupnya. 

Sementara itu salah satu pedagang sayur, Maumuko (56) menyadari keberadaannya yang berjualan di bahu jalan di depan pos damkar, memang menghalangi pelaksanaan tugas damkar.

“Saya juga segera menyingkir kalau sirene sudah berbunyi.

Kalau tidak menyingkir, bisa kena lindas mobilnya,” kata Maumuko sambil tertawa. 

Adapun pedagang lainnya, Andre (48) mengaku sudah lama berjualan di sana dan sudah terbiasa mengenai tindakan yang harus dilakukan saat sirene berbunyi.

BACA JUGA: Gas Non Subsidi Naik, Gas Melon jadi Pilihan

“Tapi kejadian kebakaran itu kan tidak sering, tidak setiap hari.

Justru yang setiap hari itu adalah kegiatan pasar, dari pagi hingga ke pagi selalu ramai,” tambahnya.

Ia berharap ada solusi yang terbaik, tapi tidak merugikan para pedagang.

Bisa saja dengan memindahkan Pos Damkar ke tempat yang lebih baik.

BACA JUGA: Ada Beasiswa Program PAI, Minat?

Mereka menyadari bahwa tugas Damkar adalah tugas kemanusiaan dan tugas yang sangat penting.

“Namun, mencari uang agar dapat bertahan hidup  juga jauh lebih penting,” tutup andre. (cw5)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: