112 Kerbau dan 328 Sapi Terpapar PMK
Tim dokter hewan Dinas Pertanian Benteng saat melakukan pengobatan terhadap sapi yang terpapar PMK. Foto:IST RB--
BENTENG, RAKYATBENGKULU.DISWAY.ID – Sebanyak 440 ternak berkaki empat di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) terpapar PMK. Rinciannya 112 ekor kerbau dan 328 ekor sapi.
Jumlah ternak yang terpapar PMK ini diketahui dari pendataan yang dilakukan Bidang
Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian (Distan) Benteng.
Kepala Distan Benteng, Endang Sumantri SH, MH melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Watler Gilbert, S.Pt menjelaskan berdasarkan SOP dan ketentuan yang ada, sapi dan kerbau yang berjarak 10 km dari titik sapi dan kerbau yang dinyatakan positif PMK.
Maka sapi dan kerbau tersebut juga ada gejala PMK.
“Sehingga tidak perlu lagi dilakukan pemeriksaan sampel darah, sebab sesuai ketentuan SOP yang ada, semuanya sudah jelas. Makanya saat ini sudah ada 440 sapi dan kerbau yang dinyatakan terpapar PMK," tegasnya.
BACA JUGA: PMK di Rejang Lebong Bertambah 24 Kasus, Total 1.089 Kasus
Lanjutnya, 440 kasus PMK tersebar di beberapa daerah di Kabupaten Benteng.
Menyikapi banyaknya sapi dan kerbau yang terpapar PMK, Distan telah melakukan pengobatan pada sapi yang terpapar PMK dengan diberikan vitamin, dan penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran semakin meluas.
"Kami juga memberikan edukasi kepada semua peternak untuk lebih aktif memberikan informasi kepada kami apabila sapi mereka sudah memiliki gejala PMK.
Apabila peternak cepat dan sigap memberikan informasi, maka kami bisa langsung memberikan pencegahan penyebaran virus ini," jelas Watlet.
Dari 440 ekor ternak yang sudah terpapar PMK, 214 ekor sudah dinyatakan sembuh, dua ekor mati dan delapan ekor dipotong paksa, sisanya masih dalam keadaan sakit.
BACA JUGA:Hari Mangrove Sedunia, Lanal Bengkulu Tanam 6.000 Bibit Mangrove
Menurut Watler, Distan telah membagikan tim yakni dari tim hijau dan tim merah.
Tim merah bertugas di daerah Pondok Kelapa dan tim hijau akan bertugas di wilayah yang belum terpapar PMK. Hal ini dilakukan untuk memutus penyebaran virus PMK.
BACA JUGA: Pemeran Video Kekerasan Ajukan Pindah Sekolah
"Jika tidak kita bagi menjadi dua, maka akan sangat rentan sekali menyebar. Apabila ada laporan sapi sakit yang mengarah ke gejala PMK, maka tim merah kami turunkan.
Apabila ada laporan sapi sakit dan ternyata tidak mengarah ke PMK, maka tim hijau yang akan kami turunkan.
Jadi benar-benar selektif dan fokus menyikapi penyebaran virus PMK pada sapi ini," jelasnya.
Selain itu, tambah Watler, pencegahan penyebaran lain yang dilakukan adalah penyuntikan vaksin PMK tahap dua.
Setelah pada awal bulan ini telah dilakukan penyuntikan vaksin PMK tahap pertama terhadap 942 sapi.
Saat ini dilakukan pendataan kembali terhadap sapi yang dinyatakan memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan vaksin PMK.
BACA JUGA: Hanya Dikontrak 1 Tahun, Guru PPPK Protes
"Sapi yang bisa mendapatkan vaksin PMK ini harus memiki kandang jepit dan kandang koloni.
Apabila sapi berada di kebun sawit dan sebagainya, maka kami tidak bisa melakukan vaksinasi PMK.
Karena SOP nya, penyuntikan vaksin PMK ini harus dilakukan di bagian depan sapi dan belum bisa dilakukan di bagian bokong," bebernya.(jee)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: