Suka Membanggakan Diri, Sombong dan Iri Hati, Hati-Hati Kamu Berpeluang Tidak Dicintai Allah

BACA JUGA:Kata Rasulullah Matikan Lampu Saat Tidur, Bisa Kurangi Risiko Diabetes, Menunjang Kesehatan Reproduksi

Sifat kedua ada takabur atau sombong. Sikap ini maksudnya selalu merasa lebih hebat dari orang lain dan cenderung meremehkan orang lain.

Sifat takabur ini tergolong tercela, karena dapat menghambat keberhasilan, kesuksesan dan merusak hubungan sosial seseorang.

BACA JUGA:Lepas Pakaian dengan Tangan Kanan, Baca Doa Supaya Tidak Dilihat Jin, Jalankan Sunnah Rasulullah, SAW

Sombong dilarang karena bertentangan dengan ajaran Islam yang menganjurkan untuk senantiasa berpegang pada kebenaran dan selalu berusaha memperbaiki diri. 

Padahal dalam Alquran Surat Al Isra ayat 37 Allah, SWT meminta umatnya untuk tidak sombong saat berjalan di muka bumi. Karena kehebatan umat manusia ini tidak akan sampai setinggi gunung.

BACA JUGA:Ayo Daftar! Beasiswa Program Degree by Research BRIN untuk S2 dan S3 di Dalam dan Luar Negeri

Ketiga penyakit hati hasad atau iri. Hasad dikategorikan dengki, dimana seseorang tidak suka jika orang lain dapat kebahagiaan.

Hasad tergolong penyakit hati yang berbahaya, karena dapat merusak hubungan sosial dan spiritual. Juga dapat menghalangi kesuksesan dan kebahagiaan hidup.

BACA JUGA:30.800 Warga Miskin Kepahiang Terancam Tak Lagi Dapat Layanan BPJS, Kenapa? Berikut Penjelasannya

Keempat riya atau suka pamer. Maksudnya sikap seseorang yang suka menunjukkan pada orang lain bahwa dirinya taat beragama atau memiliki amal kebaikan. 

Padahal sebenarnya tujuan utamanya untuk mendapat pujian, bukannya Ridho Allah, SWT. Riya ini tergolong buruk. Karena dapat menyebabkan seseorang sombong, bangga atas amalannya dan merasa lebih baik dari orang lain.

BACA JUGA:Malaysia Masih jadi Tujuan Utama TKI Kaur Adu Nasib, Ini Alasannya

Kelima kikir atau pelit. Kikir adalah perilaku tidak mau memberikan sesuatu pada orang lain, kalaupun memberi tidak dengan tulus.

Kikir juga dikaitkan dengan serakah, maksudnya orang memberikan kebaikan atau bantuan pada orang lain tapi tidak dengan kerelaan hati.

Sumber: