HONDA

Perjuangan Rakyat Bengkulu Melawan Penjajah Inggris di Fort Marlborough

Perjuangan Rakyat Bengkulu Melawan Penjajah Inggris di Fort Marlborough

Perjuangan Rakyat Bengkulu Melawan Penjajah Inggris di Fort Marlborough--Facebook.com/Suhartinovia

Kesultanan Banten ingin mengusir Inggris dari Bengkulu, akan tetapi maksud dan tujuan mereka ini tidak tercapai.

BACA JUGA:Ini Dia ! Bendungan Tertua di Provinsi Bengkulu, Pembangunannya sejak Era Kolonial Belanda

Karena tidak mendapat dukungan dari rakyat Bengkulu dan tentara Belanda yang dibawa juga tidak siap kalau harus bertempur dengan Inggris.

 Bermula dari Fort York inilah, Inggris memainkan perannya dalam perdagangan, tercatat ada pos-pos dagang EIC yang dibuka.

Seperti di Triamang (1695), Ketahun dan Seblat (1697) dan juga di Bantal (1700) serta Seluma (1706). Kemudian dilanjutkan kerja sama dengan Krui dan Manna di Selatan  dan Mejunto di Utara.

BACA JUGA:Ini ! 6 Bendungan Terbesar di Provinsi Bengkulu, Masuk Wilayah Kerja Balai Sungai Sumatera VII

Di tahun 1712 bandar kecil di Bengkulu sudah sangat ramai. Terdapat Perkampungan orang-orang melayu yang berdiri bersebelahan dengan Benteng Fort York pada tepi Sungai Bengkulu. 

Di tepi terdapat sebuah perkampungan yang merupakan kediaman budak negro kompeni yang dibawa dari madagaskar, di sekitaran Fort York terdapat tanah lapang yang diselingi bukit-bukit kecil yang menghijau. 

BACA JUGA:Hah! Hanya 2 Kali Presiden Soeharto ke Bengkulu: Ini Daftar Proyek yang Diresmikan

Dikarenakan semakin bertambah ramainya perdagangan dan juga pemukiman. Maka di tahun 1701 Inggris merasakan kalau benteng Fort York tidak strategis lagi sebagai tempat pertahanan dan juga tidak sehat daerah sekelilingnya.

Menurut surat-surat Inggris yang dikumpulkan oleh Firdaus Burhan, banyak tentara Inggris yang mati karena kondisi yang tidak sehat, hal ini kemungkinan berasal dari rawa-rawa Bengkulu yang menjadi sarang nyamuk dan menyebabkan Malaria serta penyakit demam berdarah. 

BACA JUGA:Karena 5 Proyek Ini, Presiden Soeharto dan Ibu Tien Sampai Turun ke Bengkulu

Maka pada tahun 1714 proyek pembuatan Benteng yang baru ini dimulai dan  diberi nama Fort Marlborough, adapun Posisi dari Benteng baru ini berada di dekat Kampung Cina dan menghadap ke Samudera Hindia.

Karena sikap Inggris ini yang semena-mena, dan membunuh Pangeran Nata Diraja di Selebar pada 4 November 1710, 

Kejadian Ini kemudian menyulut kemarahan dari masyarakat Bengkulu terhadap Inggris, yang pada akhirnya terjadi  penyerbuan ke Benteng Marlborough di tahun 1719.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: