HONDA

Ritual Tak Biasa Sering Dilakukan Raja Kertanegara di Kerajaan Singasari dengan Putri Cantik dari Champa

Ritual Tak Biasa Sering Dilakukan Raja Kertanegara di Kerajaan Singasari dengan Putri Cantik dari Champa

Raja Kertanegara di Kerajaan Singasari sering melakukan ritual tak biasa dengan para putri cantik dari Champa.--Foto: Youtube.com/Historyofallempires

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Raja Kertanegara merupakan raja terakhir dari Kerajaan Singasari. Raja Kertanegara tewas diserang pada saat sedang melakukan ritual Tantra.

Ritual ini merupakan Ritual pesta seks dan minuman keras untuk pencerahan menuju nirwana atau kesempurnaan.

Prosesi ritual ini dilakukan demi kemakmuran negara dan rakyat serta dalam menangkal serangan musuh. Ritual ini tidak  untuk kesenangan pribadi atau kenikmatan duniawi semata.

Akan tetapi Raja Kertanegara ini tidak memperhitungkan bahaya yang berasal dari dalam negerinya sendiri.

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Candi Borubudur yang Dibangun Pada Masa Kerajaan Mataram Kuno

Karena Raja Kertanegara terlalu berkonsentrasi terhadap serangan yang berasal dari bangsa Mongol.

Ribuan pasukan Kediri yang melakukan upaya penyerangan ke Kerajaan Singasari yang akhirnya  mencapai bangsal perempuan tempat dari Raja Kertanegara sedang melakukan ritual Tantra.

Para penyerang ini terkejut dengan pemandangan yang menurut mereka memalukan, karena raja, ratu dan sejumlah bangsawan kerajaan berada dalam pose yang ganjil dengan busana yang vulgar.

Mereka terlihat sedang meminum bergelas-gelas tuak dan sedang asyik bersama para yoginis muda dari Champa

BACA JUGA:Lembuswana, Hewan Mitologi yang Disucikan Sebagai Lambang Kerajaan Kutai

Melihat pemandangan tersebut kemudian para penyerang ini langsung mengamuk dan membantai seluruh yang berada di ruangan termasuk Raja Kertanegara beserta permaisurinya.

Ritual pesta seks dan miras ini merupakan salah satu ritual Tantrayana kiri yang dianut oleh Raja Kertanegara. 

Berdasarkan Kitab Nagarakertagama, Raja Kertanagara diceritakan seorang yang bebas dari segala perbuatan dosa. 

Raja Kertanegara sering melakukan ritual Tantrayana kiri ini yaitu berpesta minuman keras dan pesta seks untuk mencapai pencerahan atau nirwana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: