Ritual Tak Biasa Sering Dilakukan Raja Kertanegara di Kerajaan Singasari dengan Putri Cantik dari Champa

BACA JUGA:Benarkah 600 Tahun Sebelum Kerajaan Majapahit, Islam Telah Ada di Nusantara?

Raja Kertanegara pun menjadi terkenal ketika memerintah, karena Raja Kertanegara mempunyai ambisi yang ingin menyatukan wilayah Nusantara.

Karena hal inilah, Raja Kertanegara melakukan ekspedisi Pamalayu yang mempunyai makna perang Malayu yang mana  tujuannya untuk menaklukkan kerajaan-kerajaan di Sumatera.

Sehingga bisa  memperkuat pengaruh Kerajaan Singasari di Selat Malaka yang merupakan jalur ekonomi dan politik penting.

Tujuan dari Ekspedisi ini juga untuk menghadang pengaruh kekuasaan dari Kerajaan Mongol yang telah menguasai hampir seluruh daratan Asia pada saat itu.

BACA JUGA:Kerajaan Tertua di Tanah Pasundan, Kerajaan Salakanagara Diyakini Lebih Tua dari Kerajaan Kutai

Terdapat catatan sejarah menyebutkan bahwa Ekspedisi Pamalayu ini tujuanya untuk menjalin kekuatan dalam menghadapi bangsa Mongol.

Dinasti Yuan atau yang dikenal Kekaisaran Mongolia ini sedang melakukan ekspansi wilayah. Bahkan kekaisaran Mongolia ini mempunyai wilayah yang cukup luas, dari Korea hingga Rusia, Timur Tengah serta Eropa Timur. 

Pada tahun itu kekaisaran Mongol ini berusaha memperluas diantaranya ke Jepang dan Jawa. Adapun maksud dari ekspedisi ini adalah untuk menghadang langsung armada Mongol agar tidak masuk ke perairan Jawa. 

Pada saat bersinggungan dengan kekaisaran Mongol inilah Raja Kertanegara yang menganut Buddha ini mengenal aliran Tantrayana kiri.

BACA JUGA:Benarkah Orang Madagaskar Merupakan Keturunan dari Para Pelaut Kerajaan Sriwijaya? Ini Faktanya

Istilah dari Tantrayana  berasal dari kata Tan mempunyai arti memaparkan kesaktian atau kekuatan dari dewa. Di India penganut dari Tantrisme ini banyak terdapat di wilayah India Selatan.

Tantra yang merupakan suatu kombinasi yang unik antara mantra, upacara dan pemujaan secara total.

Sumber: