Unik! Suku Yap yang Hidup di Kepulauan Samudera Pasifik, Punya Mata Uang 'Batu' Terbesar di Dunia
Unik! Suku Yap yang Hidup di Kepulauan Samudera Pasifik, Punya Mata Uang 'Batu' Terbesar di Dunia--Foto: Facebook.com/Yunan Anshory
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Tahukah Anda di seluruh Pulau Yap, terdapat cakram-cakram batu yang besar, ditempatkan di depan bangunan dan di sepanjang jalan.
Cakram-cakram itu disebut dengan rai, dan dalam masyarakat setempat cakram ini adalah mata uang asli di Pulau Yap.
Yap merupakan satu pulau terkecil di Micronesia, Samudera Pasifik. Di pulau ini beberapa orang menyimpan uang batu mereka di rumah, kebanyakan orang menggunakan bank desa.
Di bank desa tersebut, tidak ada satpam yang bertugas dan tidak ada kasir yang melayani penabung. Bahkan juga tidak ditemukan sebuah gedung.
BACA JUGA:Unik! 1 Pulau Dihuni 3 Negara Hanya Ada di Indonesia, Begini Awal Mula Sejarahnya
Bank ini justru menyimpan aset-aset mereka berupa uang di luar bangunan. Bahkan tersandar pada pohon kelapa dan dinding-dinding berupa cakram-cakram uang yang beratnya dapat mencapai 4 sampai 5 ton.
Uang batu ini terakhir dibuat pada tahun 1931. Namun uang tersebut sampai kini masih digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dan resmi di wilayah ini.
Menurut legenda, dimasa dulu sekelompok penduduk Yap, berlabuh di pulau Palau dan mendapatkan beberapa batu yang indah.
Mereka membawa batu-batu tersebut ke Yap dan di sana orang-orang memutuskan untuk menggunakannya sebagai mata uang mereka.
Dan mereka mulai memahat batu-batu tersebut menjadi cakram yang berbentuk lingkaran yang pada bagian tengahnya diberi lubang.
Orang Yap sangat selektif dalam memilih bahan. Mereka memilih bahan dari tambang yang sekarang kita kenal sebagai aragonit dan kalsit.
Aragonit, yang terdapat didalam endapan dalam tanah, adalah senyawa yang juga terdapat dalam mutiara. Sementara kalsit adalah komponen utama marmer.
Kedua bahan ini menarik bila dipahat dengan terampil, tetapi itu tidak terdapat di Yap. Jadi orang-orang Yap terus pergi ke Palau untuk mendapatkan batu-batu tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: