Kisah Tugu Abel Gunung Marapi Sumbar, Tragedinya Terulang Setelah 31 Tahun

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Para pendaki yang berhasil mencapai ke puncak Gunung Marapi Sumatera Barat, pastinya tidak asing dengan Tugu Abel ini.

Dimana Tugu Abel ini tersimpan kisah pilu para korban erupsi Gunung Marapi pada tahun 1992 lalu.

Kenapa diberi nama Tugu Abel, dikarenakan seorang pendaki yang bernama Abel Tasman pada saat itu wafat di Puncak Merpati di Gunung Marapi atau tepatnya kejadian tersebut di tanggal 5 Juli 1992 pada jam 09.15 WIB.

Ketika erupsi Gunung Marapi saat itu mengeluarkan awan panas yang bercampur debu serta material batu kerikil dan pasir.

BACA JUGA:Terdengar Suara Gemuruh Selama 1,5 Jam, Gunung Marapi di Sumatera Barat Meletus

Terlontar batu yang berukuran sebesar bola kaki menimpa tepat di kepalanya Abel Tasman, ketika itu Abel Tasman belum sempat dievakuasi dikarenakan situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan.

Baru keesokkan harinya tim SAR beserta para relawan berhasil mengevakuasi Abel Tasman.

Rombongan tim SAR dan para relawan ini berpacu dengan waktu untuk dapat mengambil jasad Abel dan pada saat itu dokter menyatakan Abel telah meninggal dunia.

Diketahui pembangunan Tugu Abel dibangun pada hari Selasa 5 Juli 1994, atau dua tahun setelah tragedi erupsi tersebut.

BACA JUGA:Beredar Video Pendaki Gunung Marapi yang Terjebak Hujan Abu

Ada sekitar seratus lebih pendaki yang ikut berpartisipasi dalam pembangunan Tugu Abel ini.

Adapun mayoritas pendaki yang ikut serta dalam pembangunan Tugu Abel tersebut mayoritas berasal dari Kota Padang.

Tugu Abel ini dipasang tepat di posisinya seperti  sekarang ini yang sedikit diserongkan menghadap ke puncak Merpati, dimana hal ini menandakan Abel melihat ke puncak Merpati ketika berdiri gagah sebelum ajal menjemputnya.

Tugu Abel ini juga sekaligus sebagai penanda jalur untuk naik atau turun dari dan ke cadas Gunung Marapi.

Sumber: