Ratna Sari Dewi Mutiara dari Timur, Kisahnya Dibuat Jadi Manga, Sempat Menjadi Geisha

BACA JUGA:Orang Gila Didominasi Laki-Laki, Mereka Melihat Depresi dan Stres Sebagai Kekalahan

Kesibukannya bekerja membuat pendidikannya menjadi terhambat, dia bahkan memutuskan berhenti sekolah hingga tingkat sekolah menengah ke atas.

Pekerjaannya sebagai entertiner mulai merasakan kesuksesan. Namun kemudian dia berhenti dari pekerjaan tersebut dan beralih menjadi Geisha, saat itu Geisha merupakan julukan bagi seniman wanita. 

BACA JUGA:Suku Lembak Delapan Bengkulu: Keragaman Budaya Indonesia

Pada usia 19 tahun, ketika menjadi pelajar bertemu untuk pertama kalinya dengan Presiden Soekarno yang sedang kunjungan kenegaraan membahas tentang kompensasi perang pada tahun 1959.

Pertemuan ini rupanya menjadi titik jalinan kisah kasih mereka. Pembahasan kompensasi perang ini Soekarno harus bolak balik ke Jepang, hingga keduanya sering bertemu hubungan keduanya pun kian intensif.

BACA JUGA:Derta Rohidin Apresiasi Bakat Siswa-Siswi SLB se-Provinsi Bengkulu

Beberapa tahun kemudian dia dipersunting Soekarno. Naoko menjadi wanita asing pertama yang dinikahi kepala negara di Indonesia. 

Setelah menikah, dia berpindah agama memeluk Islam dan namanya yang semula Naoko Nemoto diganti menjadi Ratna Sari Dewi Candrawinata Soekarno atau yang kemudian hari terkenal sebagai Dewi Soekarno. Dari pernikahan ini keduanya dikaruniai seorang puteri bernama Kartika sari Dewi Soekarno.

BACA JUGA:7 Keajaiban Kesehatan dari Buah Bit yang Perlu Anda Ketahui

Saat Soekarno tak lagi menjadi presiden tahun 1967, Ratna Sari Dewi lebih banyak tinggal di Eropa, tepatnya Perancis. Baru tahun 2008 Ratna Sari dewi kembali ke tanahkelahirannya di Jepang.

Sejak meninggalnya Ir. Soekarno, Ratna Sari Dewi dikenal sebagai Dewi Fujin atau dewi cantik janda.

BACA JUGA:Cegah Segala Bentuk Tindak Pidana Korupsi, Pemprov Bengkulu Apresiasi Pemeriksaan Rutin BPK

Nama Dewi Fujin kembali dikenal saat wafatnya mkantan Presiden RI kedua, Soeharto. Hingga kini, Ratna Sari Dewi masih sering wara wiri di stasiun televisi Jepang dan Indonesia.(**)   

Sumber: