Air Samudera Pasifik dan Atlantik Menyatu dengan Kecepatan Berbeda, di Tempat Berbeda Pula
Air Samudera Pasifik dan Atlantik Menyatu dengan Kecepatan Berbeda, di Tempat Berbeda Pula--rakyatbengkulu.disway.id
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Beredarnya video di medsos snack video dalam akun ‘yes infotainmen’ menunjukkan garis batas di lautan, dengan air kecoklatan di satu sisi dan sisi lainnya air terang kebiruan.
Dimana video tersebut menunjukkan bahwa garis tersebut adalah batas antara Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik. Hal ini disebutkan bahwa sebagai bukti kedua samudera tersebut tidak tercampur.
BACA JUGA:Promosikan Film 172 Days, Oki Setiana Dewi Dihujat Netizen
Ahli Kelautan, Nadín Ramírez mengatakan bahwa perairan selalu bercampur. Samudera Atlantik dan Pasifik menyatu (bercampur) dengan kecepatan yang berbeda di tempat yang berbeda pula. Selain hal tersebut, perubahan iklim dapat juga mengubah kecepatan tersebut.
Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik bercampur lebih cepat di beberapa tempat. Kedua samudera tersebut bertemu di dekat ujung selatan Amerika Selatan, hal ini dikarenakan benua tersebut terbagi menjadi konstelasi pulau-pulau kecil.
BACA JUGA:Inilah Smart TV Samsung Dengan Teknologi Micro LED dan Desain Tipis yang Mengagumkan
Di antara pulau-pulau tersebut, airnya relatif lambat. Sedangkan Selat Magellan merupakan salah satu rute yang populer.
Di Kanal Beagle, air dari gletser yang mencair telah menciptakan garis di antara air tawar dengan air asin, sebagaimana yang terlihat di dalam video yang beredar tersebut.
BACA JUGA:Inilah 6 Keuntungan Kesehatan yang Diberikan oleh Kulit Manggis
Dalam video tersebut tampak air berwarna biru di Samudera Atlantik. Sementara itu, air yang mengalir dari Pasifik berbeda lantaran di Pasifik lebih banyak hujan, sehingga airnya kurang asin.
Meski begitu pemisahan tersebut hanyalah sementara, karena badai dan ombak akan mengaburkan garis tersebut.
BACA JUGA:Jembatan Elevated Danau Dendam Tak Sudah Diresmikan, Langsung Diuji Coba
Selain itu, di lautan terbuka antara Amerika Selatan dan Antartika, dimana batas antara Pasifik dan Atlantik terkenal sangat berombak. Sehingga kondisi tersebut dapat meningkatkan percampuran air.
Mengenai fenomena tersebut, peneliti membedakan antara pencampuran serta pertukaran air. Dimana perncampuran berarti bahwa air berubah secara permanen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: