HONDA

Alasan untuk Umat Islam Tidak Ucapkan Selamat Natal, Ustad Abdul Somad Sebut Ada 3 Hal

Alasan untuk Umat Islam Tidak Ucapkan Selamat Natal, Ustad Abdul Somad Sebut Ada 3 Hal

Ustad Abdul Somad sebut ada 3 hal, alasan untuk umat Islam tidak ucapkan selamat Natal.--Youtube/Mustami' Media

Gugur buah kurma yang mengkal, pada saat itu musim panas sekitar bulan Juli hingga Agustus. 

BACA JUGA:Terbaru! 5 Hotel dengan Layanan dan Kualitas Terbaik di Kota Bengkulu, Cocok untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Ketika Isa lahir, kambing-kambing sedang digembalakan di padang rumput sedangkan bulan 12 rumput-rumput tidak tumbuh karena musim salju.

Maka 25 Desember bukanlah hari Kelahiran Isa AS melainkan hari merayakan dewa mitra atau dewa matahari yang diambil dari desa konstantin atau konstantinopel.

Lalu kemudian tentang Isa mati di palang salib dibantah juga oleh Alquran mereka tidak membunuhnya, menyalibnya, sedangkan ada orang lain yang diserupai wajahnya dengan Isa AS ialah Yudas Iskariot yaitu murid Isa AS yang menjual imannya dengan kepingan uang emas.

Dilanjutkan lagi oleh Ustad Abdul Somad, "Saya punya kawan Kristen masehi tapi dalam masalah hubungan baik, ngasih makanan, beri pakaian oke. Namun jika terkait akidah agamaku agamaku agamamu agamamu".

BACA JUGA:Update! 4 Rekomendasi Penginapan Murah dan Ternyaman di Kabupaten Kaur, Cocok untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Masalah Tahun Baru apakah tidak ada kaitannya dengan agama. 1 januari 2018 masehi, seolah-olah masehi terkait dengan almasih (Isa AS). Itu kalender yang dibuat oleh kaisar Julian zaman Romawi kuno. 

Maka di kalender dibuat namanya Julian kalender kemudian dibawa ke Vatikan kemudian diubah oleh kaisar raja pendeta Paus Vatikan yakni Paus Gregorius yakni disebut Gregoryan kalender.

Setelah dibentuk PBB sehingga untuk keseragaman dipakailah Gregoryan kalender. 

Sedangkan dulu kita di Indonesia kerajaan Demak, kerajaan pasundan menggunakan kalender Hijriah. Di Yogyakarta pakai kalender saka karena Sultan Agung Jawa mengawinkan kalender Jawa dan hijriah.

BACA JUGA:Terbaru! 7 Rekomendasi Penginapan di Rejang Lebong, Cocok untuk Menikmati Liburan Natal dan Tahun Baru 2024

Dalam misi perdamaian Jawa dan Islam, setiap tahun baru saka sekaligus tahun baru hijriah. 

Munculnya kalender masehi belakangan dan tidak tepat dalam penisbatannya kepada almasih karena Isa AS tidak tahu menahu tentang itu murni diambil dari kaisar Gregorious.

Tahun Baru akan tetapi Tahun Baru Romawi tidak ada hubungannya dengan Isa AS.  Hal tersebut tidak berkaitan dengan akidah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: