HONDA

Menjelajah Keindahan Atule'er Village: Desa Berusia 200 Tahun di Puncak Gunung dengan Akses Tangga Menantang

Menjelajah Keindahan Atule'er Village: Desa Berusia 200 Tahun di Puncak Gunung dengan Akses Tangga Menantang

Desa berusia 200 tahun di puncak gunung dengan akses tangga menantang, menjelajah keindahan Atule'er Village.--dokumen/rakyatbengkulu.com

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Atule'er Village, sebuah desa yang telah mencapai usia 200 tahun di provinsi Sichuan, China, menawarkan pesona alam yang menakjubkan.

Terletak di puncak gunung yang terpencil, desa ini menjadi rumah bagi sekitar 400 penduduk yang hidup dalam kedamaian.

Untuk mencapai desa ini, pengunjung harus melewati serangkaian tangga di tebing curam yang menjadi akses utama keluar masuk desa.

Meskipun menantang, pemandangan yang memukau di sepanjang perjalanan membuatnya menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

BACA JUGA:Buana Alit Waterpark, Destinasi Wisata Kolam Renang Tersembunyi di Desa Abusakim Bengkulu Tengah

Khususnya, perjalanan menuju sekolah anak-anak di Atule'er Village menciptakan kisah unik. Anak-anak sekolah di desa ini melewati tangga di tebing setinggi sekitar 800 meter untuk mencapai sekolah mereka.

Meskipun menantang, semangat mereka dan keberanian para orang tua yang dengan sukarela mengawasi perjalanan anak-anak mereka menjadikan perjalanan ini penuh makna.

Beberapa tahun lalu, desa ini menjadi perhatian nasional setelah Beijing News mempublikasikan foto-foto mengesankan.

Gambar-gambar tersebut menampilkan anak-anak sekolah dengan beban tas sekolah di punggung mereka, memanjat tangga di tebing curam.

BACA JUGA:Resmi Ditinggal Penduduknya, 5 Kota Mati di Indonesia, Salah Satunya Desa Puntingan

Keberanian mereka untuk menaklukkan medan sulit ini menciptakan kekaguman di seluruh negeri.

Melihat respons positif dari masyarakat, pemerintah setempat turut bergerak. Pada tahun 2016, mereka mengganti tangga langit yang awalnya terbuat dari rotan dengan tangga baja yang lebih kokoh.

Perubahan ini tidak hanya meningkatkan keamanan, tetapi juga mempersingkat waktu perjalanan menjadi dua jam.

Setelah desa ini menjadi viral, pemerintah China melakukan upaya besar untuk memberantas kemiskinan, termasuk di wilayah yang paling membutuhkan, seperti prefektur Liang Chen yang menjadi rumah bagi desa Atule'er.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: