HONDA

Benarkah Titik Oksigen Terbaik Nomor 2 Dunia Ada di Indonesia? Temukan Jawabannya Disini

Benarkah Titik Oksigen Terbaik Nomor 2 Dunia Ada di Indonesia? Temukan Jawabannya Disini

Benarkah Titik Oksigen Terbaik Nomor 2 Dunia Ada Di Indonesia? Temukan Jawabannya Disini--instagram/environesia

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Benarkah titik oksigen terbaik nomor 2 dunia ada di Indonesia? Temukan jawabannya disini.

Indonesia dikenal dengan banyak sekali pulau dan daerah maritimnya.

Ternyata pada tahun 2006 Lembaga Penelitian Antariksa Nasional (Lapan) melakukan penelitian mengenai kualitas udara.

Dari hasil penelitian tersebut, pulau Gili Iyang yang berada di Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur, dinobatkan sebagai titik oksigen terbaik di Indonesia. 

Dalam penelitian tersebut Lapan menyebutkan, dari 17 titik yang diuji, kadar oksigen di Gili Iyang adalah sebesar 20,9 persen, sehingga menjadikan daerah ini sebagai titik oksigen terbaik.

Dikutip dari Indonesia.go.id, Air Visual dalam aplikasi pencatat kualitas udara, menempatkan Air Quality Index (AQI) Gili Iyang hanya satu tingkat di bawah kadar oksigen di Laut Mati, Jordania.

Sehingga Gili Iyang menjadi nomor 2 dengan titik oksigen terbaik di dunia setelah Laut Mati, Yordania dengan kadar oksigern 20 9% melebihi daerah lainnya sehingga tidak ada polusi di daerah ini.

Ini juga akibat dari tingkat garam yang tinggi pada daerah ini, dikenal Pulau Madura di Provinsi Jawa Timur ini memiliki produksi garam yang berlimpah sehingga mempengaruhi kualitas udara disana.

Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan rata-rata kontribusi garam dari Madura per tahun mencapai 30 persen dari produksi nasional, sehingga Madura jadi lumbung garam di Indonesia.

Kabupaten Sumenep merupakan sentra penting garam di Madura dengan jumlah 123 pulau terbanyak di Jawa Timur, bagian timur Sumenep terdapat sebuah pulau yang dijuluki sebagai Pulau Oksigen yakni Gili Iyang. 

Gili dalam bahasa Sumenep artinya pulau yang masuk dalam Kecamatan Dungkek memiliki 2 desa, yakni Desa Bancamara dan Banraas dengan luas sebesar 9,15 km2 didiami oleh 7.832 jiwa dengan tidak adanya polusi udara.

Untuk mencapai Pulau Oksigen tersebut menggunakan taksi laut, sebutan masyarakat Dungkek atas transportasi perahu kayu bermesin dengan jarak tempuh menuju Gili Iyang sekitar 30-40 menit.

Naik taksi laut dari Pelabuhan Penyeberangan Dungkek yang baru dioperasikan awal 2021 dengan ongkos sebesar Rp10 ribu per orang untuk menumpang perahu berkapasitas antara 20-50 orang.

Jarak antara Pelabuhan Dungkek dan Gili Iyang sekitar 9 kilometer yang dipisahkan oleh Laut Jawa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: