HONDA

Ini ! Kronologis Terbongkarnya Dugaan Rekayasa Nilai PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu

Ini ! Kronologis Terbongkarnya Dugaan Rekayasa Nilai PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu

Ini ! Kronologis Terbongkarnya Dugaan Rekayasa Nilai PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu--DOK/RB

Versi kepala sekolah bahwa posisi siswa-siswi sudah kembali pada perangkingan yang sebenarnya. 

Peringkat pertama, kedua, dan ketiga tetap ditempati anak-anak dari kelas XII MIPA 5.

Peringkat siswi dari anak Widodo dan anaknya Marsal Abadi kembali ke posisi kedua dan ketiga. 

BACA JUGA:BSI Griya Mabrur Membawa Diri Anda Lebih Dekat ke Tanah Suci, Dapatkan Hadiah Porsi Haji tanpa Diundi

BACA JUGA:Promo Cashback Biaya Asuransi dari BSI Mitraguna Berkah, Ikuti dan Perhatikan Periode Programnya

Mendapati penyampaian kepala sekolah tersebut, kecurigaan permainan nilai dan dugaan kecurangan yang bermuara pada perangkingan eligible PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu semakin besar.

Emosi pun mulai naik, namun teringat kalau besok ada Pemilu Serentak 2024, mau pemilihan presiden, DPR RI, DPD, DPD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota. 

Jadi, karena Pemilu Serentak, siswa-siswi SMAN 5 Kota Bengkulu jelas tidak masuk sekolah, pun kepala sekolah dan gurunya.

Pada akhirnya, emosi pun harus ditahan dulu. 

BACA JUGA:7 Model Tiang Teras Rumah Minimalis dan Modern, Rekomendasi untuk Hunian

BACA JUGA:7 Model Teras Rumah Minimalis yang Bikin Kamu Betah Bersantai di Depan Rumah

Dugaan kecurigaan itu harus punya bukti, sementara bukti otentik belum ada.

Sambil berpikir keras untuk mendapatkan bukti, kepada kepala sekolah pun tetap dikirim pesan singkat agar perangkingan anak-anak, khususnya siswa-siswi yang masuk perangkingan eligible agar dikembalikan kepada posisi yang semestinya. 

Selain itu, kepala sekolah pun agar menghadirkan guru BK, waka kurikulum, operator dan pihak terkait di SMAN 5 Kota Bengkulu agar ada di sekolah pada Kamis, 15 Februari 2024. 

Tepat habis Pemilu 2024, 15 Februari 2024 dugaan kecurangan itu pun mulai terkuak, sekalipun kepala sekolah, waka  kurikulum, waka kesiswaan, guru BK, dan operator tetap ngotot tidak melakukan perubahan nilai. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: