Ayo ! Polda Bengkulu, Gubernur Setuju Usut Tuntas Dugaan Rekayasa Nilai PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Ayo ! Polda Bengkulu, Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA setuju usut tuntas dugaan rekayasa nilai PDSS (Pangkalan Data Sekolah dan Siswa) tahun 2024 di SMAN 5 Kota Bengkulu. 

Polda Bengkulu diminta segera menindaklanjuti laporan pengaduan masyarakat yang sudah disampaikan orang tua murid ke Polda Bengkulu, pada 28 Februari 2024.

Langkah cepat dan tegas Polda Bengkulu akan sangat membantu untuk membuka tabir dugaan rekayasa nilai PDSS di SMAN 5 Kota Bengkulu tersebut, hingga menjadi lebih terang.

Tindakan pencoretan siswi yang diduga nilai raportnya dinaikkan sebagai dasar PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu tidaklah cukup, karena finalisasi aplikasi PDSS itu sudah berakhir sejak 12 Februari 2024. 

BACA JUGA:Ini ! Kronologis Terbongkarnya Dugaan Rekayasa Nilai PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu

BACA JUGA:Kepsek Cs Ngotot Tidak Ada Rekayasa Nilai PDSS, Tapi Bukti Nyata Leger dan Raport Kok Beda !

Untuk itu, sewajarnya Polda Bengkulu harus bergerak cepat melakukan penyelidikan dan penyidikan dengan melakukan pemanggilan terhadap pelapor dan terlapor. 

Ketika dugaan rekayasa nilai PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu tersebut terbukti, maka berikan sanksi tegas kepada pihak sekolah yang terlibat karena jelas-jelas tindakan mengubah nilai raport adalah perbuatan pidana.

Jangan sampai tebang pilih, siapapun yang terlibat pada kasus dugaan rekayasa nilai PDSS di SMAN 5 Kota Bengkulu harus ditindak tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku. 

Dilansir dari KORANRB.ID, Gubernur Bengkulu pun mendukung proses hukum terkait dugaan rekayasa nilai saat pengisian PDSS tahun 2024 di SMAN 5 Kota Bengkulu.

BACA JUGA:Komisi IV DPRD : Polisi Harus Segera Proses Hukum Laporan PDSS, Beri Sanksi Tegas Pihak Terkait di Sekolah

BACA JUGA:Siapa Aktor Utama Rekayasa Nilai PDSS? Kepsek SMAN 5 Kota Bengkulu Masih 'Pasang Badan'

Gubernur Bengkulu menegaskan, bahwa saat ini pemerintah betul-betul mengedepankan prestasi, kemudian integritas dan kejujuran para siswa.

Ketika hak-hak prestasi siswa ini dimanipulasi, kemudian dihilangkan, ini tentu hal itu sangat disayangkan.

Sumber: