HONDA

HMI : Desak Polda Bengkulu Periksa Terlapor Dugaan Rekayasa Nilai PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu

HMI : Desak Polda Bengkulu Periksa Terlapor Dugaan Rekayasa Nilai PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu

HMI : Desak Polda Bengkulu Periksa Terlapor Dugaan Rekayasa Nilai PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu--DOK/RB

Sementara itu, salah seorang wali siswa SMAN 5 Kota Bengkulu, Erwan mengaku anaknya juga menjadi korban dari dugaan rekayasa nilai PDSS di SMAN 5 Bengkulu. 

Awalnya, anaknya berada di rangking 20 besar. Namun, tiba-tiba anaknya turun dirangking 40 besar. 

“Tindakan ini, sebenarnya menjelekan sekolahnya sendiri. Kita mau marah, mau gimana lagi sudah terjadi,” kata Erwan. 

Ditegaskan Erwan, jika Kepala Sekolah SMAN 5 Bengkulu, benar-benar ingin mencari siswa yang berprestasi. Maka hal-hal seperti ini jangan pernah terjadi. 

BACA JUGA:Ingin Memelihara Anjing, Ini 7 Ras Anjing Ras Termurah, Makannya Tidak Terlalu Banyak

BACA JUGA:Ini 7 Ras Kucing yang Memiliki Kaki Pendek, Mayoritas Memiliki Ukuran Tubuh yang Kecil

“Karena saya mendengar dari anak saya, tidak transparan (SMAN 5 Bengkulu, red). Kalau tidak transparan jadi percuma anak-anak belajar, kalau bisa jual beli nialai,” tegasnya. 

Untuk itu, dirinya meminta agar Gubernu Bengkulu, menindak tegas Kepala Sekolah dan pihak yang terlibat dalam kasus ini. 

“Kalau tidak bermutu (Kepala Sekolah SMAN 5 Bengkulu, red) lengserkan saja,” tutupnya.

Hingga berita ini diterbitkan, KORANRB.ID sudah beberapa kali mencoba untuk menghubung Kepala SMAN 5 Kota Bengkulu melalui WA, untuk mengkonfirmasi terkati desakan publik yang meminta agar dirinya dicopot sebagai Kepala SMAN 5 Kota Bengkulu.

BACA JUGA:iPhone Murah Meriah Masih Worth It di tahun 2024, Simak Spesifikasinya di Sini!

BACA JUGA:Harga iPhone 11 Turun Drastis! Masih Layak Ditahun 2024?

Wartawan KORANRB.ID, juga sudah meninggalkan pesan singkat di WhatsApp Kepala Sekolah SMAN 5 Kota Bengkulu.  Namun belum direspon.

Diberitakan sebelumnya, nilai siswa-siswi SMA Negeri 5 Kota Bengkulu diduga direkayasa saat pengisian PDSS tahun 2024. 

Nilai sejumlah siswa-siswi sengaja didongkrak agar mendapat peringkat jauh lebih tinggi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: