HONDA

Satu Keluarga Nekat Bunuh Diri Loncat dari Rooftop Apartemen, Ini Kata Tetangga Tentang Keseharian Para Korban

Satu Keluarga Nekat Bunuh Diri Loncat dari Rooftop Apartemen, Ini Kata Tetangga Tentang Keseharian Para Korban

Sekeluarga Nekat Bunuh Diri Melompat Dari Rooftop Apartemen, Ini Kata Tetangga--Instagram/kulinerasik

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Viral di media sosial satu keluarga nekat bunuh diri dengan meloncatdari rooftop apartemen setinggi 22 lantai, ini kata tetangga mengenai kesehariannya.

Kejadian tragis yang mengejutkan semua pihak tersebut terjadi di sebuah apartemen Teluk Intan di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, pada 9 Maret 2024.

Ada sebanyak empat orang yang merupakan satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan 2 orang anak ditemukan tewas usai melompat dari lantai 22 gedung apartemen.

Keempat korban itu yakni EA (50), AIL (tidak diketahui usianya), JWA (13), dan JL (15).

BACA JUGA:Viral! Satu Keluarga Nekat Bunuh Diri Loncar dari Gedung Apartemen, Suami Sempat Ciumi Istri dan Anak

Dan diketahui sebelum melaksanakan aksi bunuh diri, sang ayah sempat mencium anak dan istrinya.

Kejadian tersebut sempat terekam CCTV, mulai dari mereka datang ke apartemen  dan menaiki lantai 21 melalui lift juga tangga darurat.

Ini kata tetangga tentang keseharian satu keluarga ini. Salah satu tetangga korban menduga ada tekanan ekonomi yang dialami oleh mereka sekeluarga sehingga mengambil jalan pintas.

Keterangan salah satu tetangga mengatakan beberapa hari belakangan keluarga tersebut kerap meminjam uang bahkan ada yang pernah melihat orang menagih ke rumah mereka.

BACA JUGA:Jangan Sampai Masuk ke Rumahmu, Berikut 6 Hewan Jelmaan Jin, Boleh Dibunuh

Dalam keterangan tetangga yang tidak ingin disebutkan namanya ini, bahwa dia juga pernah melihat ada orang yang datang menagih utang dengan cara yang kasar.

“Akhir-akhir ini mereka sering pinjam tapi kemampuan terbatas, pinjam dicuekin, kalau ada uang ya dikasih namun kelihatannya mereka terdesak sekali," sebut tetangga korban dikutip dari Disway.id.

Selain itu, beberapa tetangga mereka juga sering melihat orang berdatangan menagih hutang ke kediaman korban.

"Saya pernah lihat orang tagih dia kan, pasti ada sedikit kasar atau bagaimana kan dari situ saya tahu karena ekonomi," sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: