HONDA

Suluk Gelombang Kedua di Suka Datang Rejang Lebong, 210 Peserta Sudah Mendaftar

Suluk Gelombang Kedua di Suka Datang Rejang Lebong, 210 Peserta Sudah Mendaftar

210 peserta sudah mendaftar suluk gelombang kedua di Suka Datang Rejang Lebong.--Badri/rakyatbengkulu.com

CURUP, RAKYATBENGKULU.COM - Sebanyak 210 peserta pengajian ilmu tasawuf thoriqoh naqsabandiyah gelombang kedua sudah mendaftar untuk mengikuti Suluk selama 10 hari 10 malam.

Suluk akan dilaksanakan di Gedung khalwat di Desa Suka Datang, Kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.

Ketua Panitia Pengajian Ilmu Tasawuf Thoriqoh Naqsabandiyah, M. Edy Rusman pada rakyatbengkulu.com, Minggu, 24 Maret 2024 menuturkan, Suluk gelombang pertama akan segera selesai Minggu, 24 Maret 2024.

Saat ini jumlah peserta yang mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 495 orang.

BACA JUGA:ODGJ Mengamuk, Aniaya Warga Kepahiang Hingga Meninggal Dunia

"Kamis malam Jumat ini atau tepatnya 17 Ramadan akan dimulai Suluk gelombang kedua dan yang sudah mendaftar saat ini sudah mencapai 210 orang peserta," ungkap M. Edy Rusman. 

Disebutkannya, Suluk atau pengajian ilmu tasawuf thoriqoh naqsabandiyah dalam bulan suci Ramadan terbagi menjadi dua gelombang,

Gelombang pertama dikhususkan bagi peserta yang berasal dari luar Provinsi Bengkulu, sedangkan gelombang kedua untuk peserta yang berasal dari Provinsi Bengkulu.

"Menimbang mau Lebaran jadi diatur sedemikian rupa, sehingga peserta Suluk gelombang kedua berasal dari Provinsi Bengkulu dan yang paling jauh dari Jabodetabek saja," terangnya.

BACA JUGA:12 Rumah Warga Rusak Akibat Gempa 5,6 Magnitudo, Berikut Data Kerusakan Infrastruktur di Bengkulu Selatan

Disinggung soal telah meninggalnya Guru Besar Pengasuh Thoriqoh Naqsabandiyah, Buya Syaikh Muhammad Rasyidsyah Fandi yang telah meninggal dunia, M. Edy Rusman menuturkan sifatnya meneruskan perjuangan.

Saat Buya masih hidup sudah ditentukan siapa yang memberikan kajian ilmu Suluk.

"Sudah ditentukan orang-orang yang diberi amanah untuk mengisi kajian Suluk dan guru bait di beberapa daerah. Jadi tidak ada penggantinya, sifatnya meneruskan perjuangan thoriqoh Naqsabandiyah," demikian M. Edy Rusman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: