HONDA

Tak Selalu Berbahaya, Kenali Petir serta Manfaatnya untuk Kehidupan Manusia di Bumi

Tak Selalu Berbahaya, Kenali Petir serta Manfaatnya untuk Kehidupan Manusia di Bumi

Kenali petir serta manfaatnya untuk kehidupan manusia di bumi, tak selalu berbahaya.--dokumen/rakyatbengkulu.com

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Adanya bunyi petir serta sambaran kilat sungguh sangat menakutkan bagi yang melihat ataupun mendengarnya, 

Seperti kejadian baru-baru ini di Bengkulu Utara, petir yang menyambar 1 keluarga dan menewaskan anak yang berumur 12 tahun. 

Petir ini seringkali dianggap berbahaya dan momok yang menakutkan pada saat hujan deras terjadi namun di balik itu semua ternyata petir mempunyai banyak manfaat untuk kehidupan manusia di bumi.

Petir, kilat, dan halilintar merupakan gejala alam yang biasa muncul pada saat musim hujan dan langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. 

Sesaat kemudian disusul dengan suara yang menggelegar yang disebut guruh. 

BACA JUGA:Petir Terbesar di Dunia Ternyata Ada di Indonesia, Tempatnya di 3 Wilayah Ini

Adapun perbedaan waktu kemunculannya ini disebabkan karena adanya perbedaan antara kecepatan suara dan juga kecepatan cahaya.

Diketahui petir ini terjadi oleh dikarenakan adanya lompatan elektron-elektron dari awan yang bermuatan negatif ke bumi yang bermuatan positif. 

Melansir laman resmi ITB, Guru Besar ITB, Prof. Dr. Dipl.Ing.Ir. Reynaldo Zoro menjelaskan, terdapat 3 syarat yang harus terpenuhi sehingga petir ini dapat terjadi. 

Syarat yang pertama yaitu adanya panas matahari yang menguapkan air, yang kedua terdapat partikel mengambang di udara yang biasanya dari garam laut atau polutan industri, serta yang ketiga yaitu adanya kelembapan di suatu daerah.

BACA JUGA:Harus Tahu! Ini Penyebab Petir Menyambar dan Cara Aman Menghindarinya

Seperti di wilayah-wilayah Indonesia yang terletak di daerah khatulistiwa yang termasuk sebagai negara dengan jumlah petir yang banyak. 

Dijelaskan oleh guru besar ITB tersebut, petir ini terbentuk dari awan Comonolimbous, dimana di dalam awan tersebut terdapat partikel bermuatan positif dan negatif.

Selanjutnya partikel positif tersebut berkumpul di atas, dan negatif berkumpul di bawah yang kemudian saling bergesekan, kalau energinya telah cukup maka akan dilepaskan ke dalam bentuk petir. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: