HONDA

Betulkah Makanan Pedas Bisa Perpanjang Usia? Begini Penjelasannya, Mengandung Anti-inflamasi dan Antioksidan

Betulkah Makanan Pedas Bisa Perpanjang Usia? Begini Penjelasannya, Mengandung Anti-inflamasi dan Antioksidan

Betulkah Makanan Pedas Bisa Perpanjang Usia? Begini Penjelasannya, Mengandung Antiinflamasi dan Antioksidan --Ilustrasi/ fran sinatra/ bing image creator ai/ rakyatbengkulu.disway.id

Salah satu kandungan utama dalam cabai adalah capcaisin. Capcaisin memiliki beberapa sifat yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti antibakteri, antikarsinogenik dan antidiabetes. 

BACA JUGA:Sejarah Penetapan Hari Raya Idul Fitri, Dimulai Sejak Zaman Rasulullah Menerima Wahyu

Selain itu, capcaisin juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol pada individu yang mengalami obesitas. 

Selain manfaat kesehatan, cabai juga mengandung vitamin C dan beberapa mineral penting seperti magnesium, zat besi, dan potasium.

Penelitian ini menemukan bahwa orang yang makan makanan pedas 6-7 kali per minggu memiliki risiko kematian akibat kanker atau penyakit jantung yang lebih rendah.

BACA JUGA:Rayanza Malam Takbiran Bersama Prabowo, Sempat Dikasih Permen

Capsaicin adalah komponen utama yang membuat makanan terasa pedas. Selain itu, capsaicin sering digunakan sebagai pereda nyeri topikal. Adapun capsaicin dikaitkan dengan peningkatan pembakaran lemak.

Capsaicin juga membantu melawan infeksi, menstimulasi ginjal, paru-paru dan jantung. Jadi, berdasarkan penelitian tersebut, mengonsumsi makanan pedas secara rutin (6-7 kali per minggu) dapat menurunkan risiko kematian akibat kanker atau penyakit jantung. 

Hal ini diduga karena kandungan capsaicin dalam makanan pedas yang memberikan berbagai manfaat kesehatan.

BACA JUGA:4 Nabi Allah SWT yang Masih Hidup, Satu di Antaranya terus Berzikir hingga Saat Ini

Seperti sebagai pereda nyeri, meningkatkan pembakaran lemak, membantu melawan infeksi, dan menstimulasi organ-organ vital.

Manfaat kesehatan dari komponen alami yang ditemukan dalam cabai, yaitu capcaisin. 

Ketika kita mengkonsumsi cabai, capsaicin merangsang reseptor di mulut dan tenggorokan kita, yang kemudian mengirim sinyal ke otak bahwa kita merasakan sensasi panas atau pedas. 

BACA JUGA:Kasta Kue Lebaran dari Nastar Hingga Kue Kacang, Mana Pilihan Kamu

Dalam konteks kesehatan, capcaisin telah diteliti dan ditemukan memiliki beberapa manfaat. Salah satunya adalah kemampuannya untuk mengaktifkan reseptor sel di lapisan dalam usus. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: