HONDA

Kisah Batu Macan Mitos Peninggalan Kutukan Si Pahit Lidah, Melambangkan Simbol Ini

Kisah Batu Macan Mitos Peninggalan Kutukan Si Pahit Lidah, Melambangkan Simbol Ini

Berikut kisah Batu Macan mitos peninggalan kutukan Si Pahit Lidah yang sarat akan makna dan pesan moral.--Facebook.com/ RafaMirsonEfendi

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Para ahli arkeologi sejak dari zaman penjajahan Belanda sampai pada saat ini masih terkagum-kagum dan takjub dengan peninggalan budaya masa lampau.

Seperti beberapa situs Megalitikum yang terdapat di daerah Pagar Alam dan Sumatera bagian selatan yang berdasarkan cerita dari masyarakat merupakan peninggalan dari Serunting Sakti atau Si Pahit Lidah, yang kalau ditaksir situs ini telah ada sejak dari beratus-ratus tahun yang lalu.

Berdasarkan cerita masyarakat Sumatera Selatan, adapun arca batu yang bertahtahkan torehan bentuk manusia dan bahkan kapal batu di laut serta sebuah goa adalah bukti kutukan yang pernah dilakukan oleh Si Pahit Lidah di zamannya. 

Pada artikel sebelumnya rakyatbengkulu.com telah mengulas kisah Goa Putri di Batu Raja yang menceritakan Sang Putri menjadi batu karena tidak membalas sapaan Si Pahit Lidah. Kisah lengkapnya klik di sini.

Pada ulasan kali ini terdapat kisah batu macan yang merupakan salah satu mitos peninggalan kutukan Si Pahit Lidah atau Serunting Sakti.

BACA JUGA:Kisah Goa Putri di Batu Raja: Karena Tidak Membalas Sapaan Si Pahit Lidah, Sang Putri Menjadi Batu

Diketahui Si Pahit Lidah atau disebut juga dengan Puyang Serunting Sakti merupakan salah satu tokoh legenda di wilayah Sumatera bagian selatan seperti Besemah, dan suku Serawai.

Dimana Si Pahit Lidah ini dipercayai oleh masyarakat memiliki kekuatan sakti yang hebat, adapun kekuatan terhebat Si Pahit Lidah ini ada pada lidahnya yang kalau dia mengutuk maka seseorang tersebut akan menjadi batu.

Pada kisah Batu Macan ini mungkin ungkapan "di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung" sangat pas dipakai sebagai ungkapan kalau dimana saja kita berada harus menaati peraturan-peraturan yang sudah diterapkan oleh masyarakat ditempat kita berada, seperti itu juga dengan Kisah Batu Macan ini. 

Batu Macan ini merupakan objek wisata yang tidak hanya bernilai seni namun juga mengandung makna dan pesan moral, adapun Batu Macan merupakan simbol yang dipercayai masyarakat sebagai wujud nyata paraturan adat yang harus dipatuhi. 

BACA JUGA:Kisah Si Pahit Lidah : Menikahi Bidadari Bungsu ‘Sanggul Bagulung’

Diketahui Batu Macan yang terdapat di Desa Pagar Alam Kecamatan Pulau Pinang Kabupaten Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan pada saat ini, telah ada sejak dari zaman Majapahit sekitar abad 14 lalu. 

Batu Macan ini Sebagai simbol atau bentuk penjagaan perzinahan dan pertumpahan darah dari 4 daerah yaitu Pagar Gunung, Gumay Ulu, Gumay Lembah, dan juga daerah Gumay Talang.

Menurut Jurai Tue Adat atau Sesepuh di daerah tersebut, kisah adanya Batu Macan ini erat hubungan dengan legenda Si Pahit Lidah yang berkembang di masyarakat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: