BANNER KPU
HONDA

FEKDI 2024 dan Peringatan 200 Tahun Traktat London, BI Gelar 'Historical Bencoolen Walk'

FEKDI 2024 dan Peringatan 200 Tahun Traktat London, BI Gelar 'Historical Bencoolen Walk'

FEKDI 2024 dan Peringatan 200 Tahun Traktat London, BI Gelar 'Historical Bencoolen Walk' , Tampak Foto Benteng Marlborough Diambil dari Udara. --FOTO : TANGKAPAN GAMBAR DI YOUTUBE

Saat itu, Tumasik merupakan wilayah kesultanan Johor yang dalam pengaruh kekuasaan Belanda.

Pembangunan itu atas kesepakatan antara Inggris diwakili Raffles dengan Sultan Johor. 

Dalihnya Pelabuhan Inggris sebelumnya ada di Pulau Penang,  dianggap terlalu jauh dari jalur utama perdagangan rempah dunia. 

Padahal dengan menguasai Singapura, Inggris menjadi kendali utama atas kontrol jalur perdagangan.

BACA JUGA:Semua Permasalahan Kulitmu Bisa Diatasi dengan Beras! Simak di Sini Informasinya

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dalam 7 Manfaat Buah Melon untuk Kesehatan

Konflik terus meningkat antara pihak Inggris di Calcutta India dan Belanda di Batavia. 

Belanda mendesak Inggris segera meninggalkan Singapura. 

Dalam tekanan berbagai pihak, pada 20 Juli 1820 diadakan negosiasi antara Inggris diwakili Canning dan Fagel di pihak Belanda. 

Namun negosiasi menemui jalan buntu dan dihentikan pada 5 Agustus 1820.

Masalahnya Canning selaku wakil Inggris tidak begitu yakin dengan nilai komersial Singapura kecuali sebagai lokasi pelabuhan dan jalur perdagangan bebas. 

Bencoolen (nama Bengkulu waktu) lebih berharga sebagai pusat lada dan pusat kendali pemerintahan sipil dan militer di Fort Marlborough.

BACA JUGA:Manfaat Beras untuk Rahasia Anti-Aging Alami! Tips agar Kulit Tetap Muda

BACA JUGA: 5 Manfaat Getah Pepaya Bagi Kesehatan Tubuh, Salah Satunya untuk Jerawat

Setelah tertunda kurang lebih 3 tahun, pada 15 Desember 1823, negosiasi berlanjut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: