BANNER KPU
HONDA

FEKDI 2024 dan Peringatan 200 Tahun Traktat London, BI Gelar 'Historical Bencoolen Walk'

FEKDI 2024 dan Peringatan 200 Tahun Traktat London, BI Gelar 'Historical Bencoolen Walk'

FEKDI 2024 dan Peringatan 200 Tahun Traktat London, BI Gelar 'Historical Bencoolen Walk' , Tampak Foto Benteng Marlborough Diambil dari Udara. --FOTO : TANGKAPAN GAMBAR DI YOUTUBE

Bengkulu Lebih Bernilai dari Singapura

FEKDI 2024 yang sekaligus peringatan 200 tahun Traktat London, maka mengingatkan Kembali keberadaan Inggris di Bencoolen, sebutan untuk Provinsi Bengkulu zaman kolonial. 

Traktat London (Treaty of London), perjanjian antara Inggris dan Belanda yang penandatanganannya 17 Maret 1824, di London.

Traktat London sempat tertunda 3 tahun, karena Inggris keberatan karena Bengkulu lebih bernilai dari Singapura.

Keberatan Inggris kala itu juga karena objek pertukaran, Singapura yang tak sebanding dengan Bengkulu.

BACA JUGA:Penasaran Bagaimana Cara Orang Sukses Mengelola Uang Mereka? Simak Tips Keuangannya

BACA JUGA:Kabar Perceraian Sarwendah dan Ruben Onsu, Begini Penjelasan Humas Pengadilan Negeri Jaksel

Traktat London (Treaty of London) adalah perjanjian antara Inggris dan Belanda yang ditandatangani pada 17 Maret 1824, di London. 

Inggris diwakili George Canning dan Charles Watkins Williams Wynn sedangkan pihak Belanda adalah Hendrik Fagel dan Anton Reinhard Falck.

Perjanjian tersebut merupakan solusi atas konflik Inggris dan Belanda karena Inggris menduduki daerah-daerah koloni Belanda pasca perjanjian 1814.

Konflik panjang itu berawal dari pendudukan Inggris di Pulau Penang Malaysia dengan mendirikan pemukiman yang disebut George Town.  

Mereka memperoleh kendali luas di Penang untuk melindungi jalur pelayarannya antara Cina dan India.

BACA JUGA:Semua Permasalahan Kulitmu Bisa Diatasi dengan Beras! Simak di Sini Informasinya

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dalam 7 Manfaat Buah Melon untuk Kesehatan

Ketegangan memuncak setelah Stamford Raffles yang sebetulnya wakil Inggris sebagai penguasa di Bengkulu dengan jabatan Letnan Gubernur Jenderal, pada tahun 1819 mendirikan pelabuhan laut dan pos perdagangan di Tumasik (Singapura). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: