HONDA

Sejarah Kekayaan Emas di Lebong Bengkulu, Terkuras Habis Oleh Belanda Nyaris Tak Tersisa

Sejarah Kekayaan Emas di Lebong Bengkulu, Terkuras Habis Oleh Belanda Nyaris Tak Tersisa

Sejarah Kekayaan Emas di Lebong Bengkulu, Terkuras Habis Oleh Belanda Nyaris Tak Tersisa--Instagram.com/ eddviual

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Sejarah Kekayaan Emas di Lebong Bengkulu, Terkuras Habis Oleh Belanda Nyaris Tak Tersisa.

Penambangan emas di bumi Indonesia berkembang sejak era kolonial Belanda, yaitu pada tahun 1850an.

Pemerintah Hindia Belanda telah membentuk badan pengelolaan dan penyelidikan geologi yaitu Dienst van het Mijnwezen di Batavia.

Melalui badan ini, maka wilayah penyelidikan geologi dan mineral diperluas ke seluruh pelosok Nusantara.

Pada masa ini, tambang emas yang pertama kali beroperasi yaitu di Lebong, yang kini telah menjadi satu bagian dari Provinsi Bengkulu.

Dimana pegunungan Rejang yang meliputi wilayah Lebong tentu dapat menarik perhatian.

Salah satunya tambang Lebong Donok Bengkulu pada tahun 1899 dan tambang Lebong Tandai Bengkulu sekitar tahun 1906-1910.

Kemudian disusul oleh tambang-tambang yang lainnya seperti Simau (1910), Mangani (1913), Salida ( 1914), Lebong Simpang (1921) dan juha dengan Tambang Sawah (1923).

BACA JUGA:Mengintip Kenikmatan Lemea Cor, Menu Khas Suku Rejang yang Menggugah Selera

Dalam suatu penelitian yang berjudul Eksplorasi dan Eksploitasi Penambangan Emas Lebong Donok (Bengkulu) tahun 1897-1942 menyebut daerah eksplorasi bijih emas di Lebong Donok juga merupakan ekplorasi dari Eugene Kassel.

Sosok inilah yang menemukan aktivitas penambangan dari warga setempat yaitu bernama Haji Ismael.

Setelah itu, proses ekplorasi dilakukan oleh perusahaan swasta Belanda yang bernama Minjbouw Maatschappij Redjang Lebong yang mulai sekitar tahun 1897.

Tambang emas di Lebong Donok ini kemudian membuka jalur Tambang emas yang lainnya.

Dimana antaranya Lebong Sulit yang dikelola oleh Mijnbouw Maatschappij, Lebong Simau (Maatschappij Simau).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: