BANNER KPU
HONDA

Sejarah Kelam Perbudakan di Zaman Kolonialisme Hindia Belanda

Sejarah Kelam Perbudakan di Zaman Kolonialisme Hindia Belanda

Pada zaman kolonialisme Hindia Belanda terdapat sejarah kelam perbudakan.--Facebook.com/Cristmarth

BACA JUGA:Desa Giethoorn di Belanda, Tidak Punya Jalan Raya, Dijuluki Venice of the Netherlands

Hal ini nyaris menyamai jumlah seluruh penduduk Batavia sebanyak 13.790 orang.

Yang terdiri dari orang Belanda, Eurasia, China, Mardijker, Moor dan Jawa, Melayu, serta Bali.

Selanjutnya sensus penduduk pada tahun 1681 mencatat dari 30.740 penduduk Batavia.

Dan sebanyak 15.785 orang di antaranya adalah budak dari luar pulau Jawa.

BACA JUGA:4 Kota di Indonesia yang Merupakan Buatan Belanda, Salah Satunya Bukittinggi

Para budak ini selain untuk dipekerjakan tanpa dibayar, memiliki budak menjadi semacam kebanggaan bagi orang Eropa.

Dimana para budak dijadikan sebagai pengiring untuk memamerkan kekayaan orang Eropa.

Dimana orang yang paling kaya bisa memiliki 100 budak atau lebih.

Gubernur Jenderal Petrus albertus van der Parra yang memerintah di tahun 1761 sampai 1765.

BACA JUGA:5 Bangunan Peninggalan Sejarah di Masa Penjajahan Belanda dan Jepang

Setiap tahun mendatangkan 4 ribu budak. 

Dan seorang anggota Raad van Indie (Dewan Hindia) Cornelia Johanna de Bevree memiliki 59 budak untuk mengurus rumah tangganya.

Mantan anggota Raad van Indie, Nicolaas Engelhard memiliki modal fantastis untuk membeli budak sebesar 20.942 rijksdaalder.

Ada iklan penjualan budak, memperlihatkan posisi domestik spesifik, seperti juru masak, juru lampu, pelayan, pembantu rumah tangga, pesuruh, pembuat sambal, dan kusir. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: