HONDA

Pagelaran Seni Tari dan Wayang Kulit Pukau Masyarakat Rejang Lebong

Pagelaran Seni Tari dan Wayang Kulit Pukau Masyarakat Rejang Lebong

Pagelaran Seni Tari dan Wayang Kulit Pukau Masyarakat Rejang Lebong --badri/rakyatbengkulu.com

Apalagi terlihat jelas masyarakat asal Kulon Progo yang tinggal di Taktoi kehidupannya sudah mandiri.

BACA JUGA:Jangan Gunakan Kata ‘Aek’, Sudah Pasaran! Jadi Nama 144 Desa di Indonesia: Ini Daftarnya

BACA JUGA:Jangan Gunakan Kata ‘Adi’, Sudah Pasaran! Jadi Nama 48 Desa di Indonesia: Ini Daftarnya

Rata-rata mereka memiliki kebun kopi, karet atau sawit yang mampu menopang pendapatannya.

"Kami merasa bahagia dan bangga dengan Kabupaten Rejang Lebong, di mana masyarakat Kulon Progo bisa mengikuti transmigrasi ke daerah ini. Dan kehidupan saudara-saudara kami di sini sudah mempunyai kehidupan yang layak," sambung Joko Mursito.

Sebelum pertunjukan dimulai, Joko Mursito lebih dulu memberikan cinderamata berupa plakat Kulon Progo dan Batik Geblek Renteng kepada Dodi Syahdani. 

Setelah itu, Dodi Syahdani didaulat untuk menyerahkan secara simbolis Wayang Kulit Broto Seno kepada dalang, Ki Anom Sucondro. 

BACA JUGA:Jangan Gunakan Kata ‘Harapan’, Sudah Pasaran! Jadi Nama 177 Desa di Indonesia: Ini Daftarnya

BACA JUGA:Jangan Gunakan Kata ‘Huta’, Sudah Pasaran! Jadi Nama 187 Desa di Indonesia: Ini Daftarnya

Dalam pertunjukan wayang kulit ini, Ki Anom Sucondro membeber lakon Broto Seno Babat Wono Marto.

Sebelumnya, Tari Angguk lebih dulu menyemarakan suasana. 

Tari tradisi ini didukung 5 gadis penari, terdiri dari Asita, Kismi, Dewi, Hanifah dan Angel. 

Gerak dan langkah para penari belia sangat gemulai tapi dinamis mengikuti irama karawitan. 

BACA JUGA:Jangan Gunakan Kata ‘Jambu’, Sudah Pasaran! Jadi Nama 84 Desa di Indonesia: Ini Daftarnya

Pertunjukan kesenian Kulon Progo ini menjadi pengobat kerinduan warga trans asal Kulon Progo yang tinggal di Desa Taktoi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: