HONDA

50 Peserta Ikuti Diklat Pencarian dan Pertolongan pada Bencana Alam

50 Peserta Ikuti Diklat Pencarian dan Pertolongan pada Bencana Alam

50 Peserta Ikuti Diklat Pencarian dan Pertolongan pada Bencana Alam--badri/rakyatbengkulu.com

Sehingga para peserta dapat memahami situasi dan kondisi di wilayah bencana. 

Khususnya dalam mencari, menolong dan mengidentifikasi korban bencana.

"Bencana alam ini tidak bisa diprediksi kapan akan terjadinya. Kita berharap ilmu yang diperoleh para peserta pelatihan bisa digunakan saat bencana alam melanda," kata Bupati Syamsul Efendi.

Ketua Panitia Pelaksana, Agus Mujiono, SH membenarkan, pelatihan dilaksanakan 10 - 15 Juni 2024, diikuti 50 peserta.

Para peserta ini dari berbagai instansi dan organisasi potensi pencarian dan pertolongan dari Rejang Lebong, Kepahiang dan Lebong.

BACA JUGA:6 Desain Kos-kosan Minimalis yang Sederhana dan Nyaman, Penyewa Pasti Betah!

BACA JUGA:Sedang Stres atau Lelah Bekerja? Dengarkan Jenis-jenis Musik Berikut Ini yang Bisa Merelaksasi Pikiran

"Para peserta pelatihan dibimbing 5 instruktur, 4 asisten instruktur, 1 supervisi, 2 mentor. Materi pelatihan terdiri dari substansi Basarnas, teknik pertolongan pertama, penilaian korban, pemindahan korban, bantuan hidup dasar dan resusitasi jantung, paru," terang Agus Mujiono.

Termasuk sambung Agus Mujiono, tentang pendarahan dan syok, cedera jaringan lunak dan organ dalam, patah tulang, cedera kepala, dada, tulang belakang dan penggunaan KED. 

Penanganan luka bakar dan kedaruratan lingkungan, terapi oksigen, triage dan pembinaan fisik.

"Metode pelatihan berupa teori, tanya jawab, praktek atau aplikasi lapangan, demonstrasi dan simulasi juga akan digelar," ujar Agus Mujiono.

BACA JUGA:Mengapa Gen Z Pilih Kerjaan Sesuai Job Desk dan Punya Gaji yang Setara?

BACA JUGA:Ingin Buat Bolu Sarang Semut yang Lembut dan Enak? Coba 3 Resep Sederhana Berikut Ini di Rumah

Sementara itu, Kepala Basarnas Provinsi Bengkulu, Muslikun Sodik, S.KM mengungkapkan, pelatihan ini dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan personel dalam memberikan pertolongan cepat, tepat dan akurat kepada korban bencana.

"Dengan kecakapan dan keterampilan, tentunya kita bisa meminimalisir korban jiwa dan mempermudah proses pencarian jika terjadi bencana alam, termasuk juga evakuasi yang terarah," demikian Muslikun Sodik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: