BANNER KPU
HONDA

La Nina Segera Datang, Petani Wajib Tahu Dampak yang Bakal Terjadi pada Sektor Pertanian

La Nina Segera Datang, Petani Wajib Tahu Dampak yang Bakal Terjadi pada Sektor Pertanian

La Nina Segera Datang, Petani Wajib Tahu Dampak yang Bakal Terjadi pada Sektor Pertanian--ist/rakyatbengkulu.com

BACA JUGA:Distankan Rejang Lebong Siapkan Petugas Pemeriksaan Hewan Kurban

Hama pertanian seperti wereng, ulat, atau keong mas juga dapat berkembang biak dengan pesat dalam kondisi lingkungan yang lembap. 

Hal ini dapat mengancam hasil panen petani dan mempengaruhi kualitas produk pertanian.

Dilain sisi, harga komoditas hasil pertanian diprediksi akan meningkat akibat kurangnya pasokan untuk memenuhi kebutuhan pasar, karena petani tidak banyak yang panen alias gagal panen akibat curah hujan tinggi.

Sehingga para petani harus menyusun rencana untuk mengantisipasi La Nina yang akan segera datang, seperti langkah-langkah pencegahan perlu dipikirkan oleh petani dimulai memilih bibit tanaman yang berkualitas dan toleran terhadap genangan air.

Curah hujan yang tinggi, juga mengakibatkan pH tanah tidak netral apalagi untuk budidaya cabai dan tomat yang harus memiliki pH netral dan cendrung tinggi.

Sehingga saat pengolahan lahan pertanian, petani dapat menambahkan lebih banyak kapur pertanian dari biasanya untuk menciptakan pH normal dan sebagai persiapan menghadapi La Nina.

Begitu juga, petani wajib memiliki alat pH meter untuk mengontrol kelembaban dan pH tanah itu sendiri dimana dalam kondisi lembab jamur dan bakteri sangat gampang berkembangbiak serta aktif kembali membuat tanaman terserang penyakit layu Fusarium yang berdampak pada gagal panen.

BACA JUGA:5.147 Pelajar di Rejang Lebong Wajib Miliki E-KTP

BACA JUGA:6 Shio Paling Beruntung dalam Karir di Tahun Ular Kayu 2025

Kemudian menggunakan sistem irigasi yang tepat, agar air akibat dari curah hujan yang tinggi tidak tergenang di lahan pertanian dan diusahakan 

mengalir dengan leluasa tanpa hambatan.

Selanjutnya pengendalian penyakit dan hama secara teratur untuk mencegah penyebaran yang masif dan mengurangi kerugian pada tanaman sayuran.

Dimana petani harus memperhatikan interval penyemprotan insektisida maupun fungisida minimal 3 hari sekali, dan bisa jadi harus ditingkatkan menjadi 2 hari sekali saat cuaca ekstrim melanda.

Jika tidak dilakukan petani dan dipelajari cara mengantisipasi La Nina ini, kerugian akibat gagal panen dan hasil tidak maksimal akan dialami petani. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: