Efek Negatif Bila Terlalu Sering Pakai Mode Manual pada Mobil Transmisi Matic
Ilustrasi Transmisi Matic, Pemilik pun Wajib Memahami Efek Negatif Bila Terlalu Sering Pakai Mode Manual pada Mobil Transmisi Matic --FOTO ISTIMEWA DOKUMENTASI/RAKYATBENGKULU.COM
efek negatif bila terlalu sering pakai mode manual pada mobil transmisi matic adalah berdampak langsung pada girboks transmisi.
Efek negatif ini berlangsung jika pengemudi atau pemilik mobil transmisi matic sering memakai mode manual.
"Jadi ini memang harus jadi pertimbangan bagi pemilik ataupun pengemudi saat mengendarai mobil matic," tegas Mas Agus.
BACA JUGA:Fatal! Jangan Langsung Pindah Tuas D ke R Parkir Mobil Matic, Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Tips Cek Master Rem Mobil Bekas, Pastikan Sistem Pengereman Tidak Bermasalah dengan Cara Ini
Diketahui bahwa pada mode manual, maka girboks mobil transmisi matic cenderung mengalami beban torsi berlebih.
Beban torsi berlebih terjadi karena saat masuk mode manual ada kecenderungan pengemudi memindahkan gigi di putaran mesin tinggi.
Nah, ketika putaran mesin yang tinggi meningkatkan tekanan hidrolis oli transmisi.
Dengan beban yang tinggi tersebut, maka torsi membuat oli transmisi menjadi lebih panas.
"Ya, di dalam girboks ada penumpukan beban torsi supaya penyaluran tenaga tetap maksimal," jelas Mas Agus.
BACA JUGA:Ciri Rem Mobil Mulai Bermasalah, Jangan Pernah Abaikan Demi Keselamatan
BACA JUGA:8 Ide Desain Garasi Mobil untuk Rumah Minimalis pada Lahan yang Terbatas
Apabila oli transmisi menjadi lebih panas maka ada risiko temperatur oli transmisi berlebih yang pada akhirnya bisa memperpendek usia pakainya.
Tekanan hidrolis yang tinggi, maka beban stress mekanikal juga menjadi besar, menciptakan gesekan plat kopling.
Bahkan juga friksi roda gigi lebih kuat, hingga berpotensi mempercepat keausan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: