BANNER KPU
HONDA

Hanya Orang Ini yang Berani Menolak Permintaan Menjabat oleh Presiden Soeharto

Hanya Orang Ini yang Berani Menolak Permintaan Menjabat oleh Presiden Soeharto

Permintaan menjabat oleh Presiden Soeharto hanya berani ditolak oleh orang ini.--Facebook.com/SejarahYogyakarta

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Presiden RI ke-2 Soeharto, kita kenal sebagai sosok yang tegas dan terkesan agak otoriter.

Sehingga siapapun orang yang diperintahkannya, pastinya akan sulit untuk menolaknya.

Apalagi hal yang berhubungan dengan jabatan.

Namun ada satu orang yang berani menolak ajakan menjabat dari sosok Presiden RI ke-2 tersebut.

BACA JUGA:Berdiri Sejak 1987, TK Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bengkulu Diresmikan Presiden RI Soeharto

BACA JUGA:Kisah Cinta Soeharto dan Siti Hartinah Dipisahkan Maut, Dijodohkan Ibu Angkat, Sempat LDR

Berikut ulasan dari sosok yang berani menolak ajakan Presiden Soeharto tersebut.

Setelah menjadi sahibul bait untuk ibukota negara yg baru saja diproklamirkan pada tahun 1946-1950.

Sultan Hamengkubuwono IX kemudian pindah ke Jakarta dikarenakan menjadi menteri pertahanan sampai pada tahun 1953 dan sempat menjadi wakil perdana menteri pada tahun 1950-1951 pada saat Republik Indonesia Serikat.

Selanjutnya antara tahun 1953 sampai tahun 1966, Sultan kembali ke Jogja sebagai gubernur DIY.

BACA JUGA:Titiek Soeharto dan Prabowo Subianto 'Bersatu' Lagi, Jadi Caleg Dapil DIY pada Pemilu 2024

BACA JUGA:Hah! Hanya 2 Kali Presiden Soeharto ke Bengkulu: Ini Daftar Proyek yang Diresmikan

Masa-masa ini dimana PKI menguat dan mencapai puncaknya. 

Kemudian setelah Soeharto menggantikan Soekarno, Sri Sultan HB IX kembali ke Jakarta menjabat sebagai Menko ekuin pada tahun 1966 sampai tahun 1973 serta sebagai Wakil Presiden RI pada tahun 1973 sampai 1978. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber