Hanya Orang Ini yang Berani Menolak Permintaan Menjabat oleh Presiden Soeharto
Permintaan menjabat oleh Presiden Soeharto hanya berani ditolak oleh orang ini.--Facebook.com/SejarahYogyakarta
Selanjutnya, memasuki masa ini, pak harto mulai menunjukkan kekuasaan di dalam semua lini.
Sehingga jabatan Wakil Presiden ternyata bukanlah jabatan dengan kekuasaan dan wewenang besar.
BACA JUGA:Karena 5 Proyek Ini, Presiden Soeharto dan Ibu Tien Sampai Turun ke Bengkulu
BACA JUGA:Pecahkan Rekor! Bendungan Terbesar di Bengkulu Diresmikan Soeharto, Ini Pesan Saat Peresmian
Oleh karena itu, hubungan sultan dengan Soeharto juga mulai dingin.
Terlihat mereka semakin jarang bertemu, selain itu Soeharto juga jarang sekali minta pertimbangan Sri Sultan untuk berbagai kebijakan penting pemerintah seperti kenaikan harga bahan bakar.
Dan puncaknya terjadi pada saat dalam satu rapat.
Dimana Sri Sultan menunjukkan kliping koran asing soal perkembangan bisnis anak-anak Cendana kepada Soeharto.
Seketika wajah Presiden Soeharto berubah masam dan segera berdiri meninggalkan ruangan.
BACA JUGA:Lepas Mahasiswa UGM dan UNIB KKN di Pulau Enggano, Gubernur Rohidin Pesankan Ini
BACA JUGA:Ampere Temukan Baterai EV Baru, Mampu Kurangi Biaya Kendaraan Listrik
Setelah sekian lama menunggu, Soeharto tidak kunjung muncul juga.
Hingga seorang staf memberi tahu Sri Sultan kalau rapat sudah selesai dan dia bisa meninggalkan ruangan.
Oleh karena jubungan renggang dan tidak lagi mesra ini entah mengapa tetap membuat Soeharto memilih Sultan sebagai wakil presiden untuk periode ke 2 pada tahun 1978 - 1983.
Akan tetapi Sri Sultan tidak bersedia. Soeharto terus berusaha membujuk Sultan, dan sampai 3 kali Sri Sultan mengirimkan surat penolakan hingga akhirnya Soeharto menyerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber