BANNER KPU
HONDA

Belajar dari Kasus PDN Begini Penjelasan Teguh Apriyanto, Hacker Butuh 5 Menit untuk Masuk Data Negara

Belajar dari Kasus PDN Begini Penjelasan Teguh Apriyanto, Hacker Butuh 5 Menit untuk Masuk Data Negara

Hacker butuh 5 menit untuk masuk data negara, untuk kasus PDN begini penjelasan Teguh Apriyanto. --Instagram/technologueid

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM  - Kasus serangan server pusat data nasional (PDN) yang dilakukan oleh Brain Cipper Ransomware dijelaskan seorang hacker Teguh Apriyanto, hacker hanya butuh 5 menit untuk masuk ke data negara.

Baru-baru ini pada 17 Juni 2024 serangan cyber yang berbentuk dalam ransomware  sedang membuat khususnya instansi pemerintah sedang tidak baik-baik saja.

Dalam kanal YouTube milik Deddy Corbuzier ia mengundang salah satu hacker yang tentunya ternama di Indonesia yaitu Teguh Apriyanto untuk membicarakan masalah ransomware PDN.

Untuk masuk ke data pemerintah sangatlah mudah hal itu diungkapkan oleh Teguh Apriyanto Saat ditanya oleh Deddy Corbuzier bagaimana caranya menembus data instansi.

BACA JUGA:Simak Bagaimana Ramalan Shio di Tahun 2025! Elemen Ular Kayu dan Pengaruhnya untuk Semua Shio

"Lu kan bisa nge-hack email gua nah nge-hack instansi bukankah harusnya lebih sulit," tanya Deddy Corbuzier yang dijawab oleh Teguh Aprianto bahwa ia tidak butuh waktu lama dan menghack data instansi tersebut.

"Gua cuman butuh waktu 5 menit ya lu tinggal pilih instansi mana? Pemerintah itu rajin belanja software untuk melakukan tugas monitoring 24 jam dan itu tidak digunakan sepertinya," ujar Teguh Apriyanto.

Dijelaskan lebih dalam oleh Teguh Apriyanto bahwa kasus PDN ini bisa diulang setiap hari oleh para hacker apalagi saat ini hacker ransomware itu melakukan penyerahan secara sukarela terhadap data negara yang sudah dicuri. 

Malahan dikatakan oleh Deddy Corbuzier saat ini kelompok Brain Cipper Ransomware tersebut malah meminta maaf dan menyerahkan semua data negara kepada pemerintah kembali. 

BACA JUGA:Teman Wanita Jalan Bersama Pria Lain, Pemuda di Bengkulu Nekat Aniaya dan Todongkan Pisau

Maka dari itu dia menanyakan kepada Teguh Apriyanto mengenai etika hacker, benarkah kasus PDN tersebut benar-benar hacker yang melakukannya karena tampak aneh.

"Ransomware Geng itu kan motifnya ekonomi uang karena perputaran uang mereka besar sekali mungkin angkanya sudah triliunan sebesar itu," jelas Teguh Apriyanto. 

Ditanyakan kepada Teguh Aprianto ternyata hacker Brain Cipper Ransomware ini merupakan grup baru di dalam kelompok hacker.

"Sebenarnya kasus PDN ini ada dua ransomware cuma satu yang dirilis pemerintah itu log bit. Setelah pemerintah mendapatkan Key itu bukan dari log bit tapi dari ransomware lain namanya babu," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: