Kinerja Baik, BPS Catat Ekonomi Bengkulu Triwulan II 2024 Tumbuh 6,79 Persen
Pada triwulan II 2024, BPS catat ekonomi Bengkulu tumbuh sebesar 6,79 Persen yang menandakan kinerja baik.--Putri/rakyatbengkulu.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Provinsi Bengkulu pada triwulan II tahun 2024 menunjukkan kinerja yang baik dengan pertumbuhan sebesar 6,79 persen (qtq).
"Ekonomi Provinsi Bengkulu pada triwulan II-2024 tumbuh sebesar 6,79 persen dibandingkan triwulan sebelumnya (qtq)," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizaldi, dikutip antaranews.com, Senin, 5 Agustus 2024.
"Dari sisi produksi, sektor transportasi dan pergudangan mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 14,73 persen," lanjutnya.
Sektor konsumsi juga menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Bumi Rafflesia pada triwulan kedua ini, dengan kelompok pengeluaran yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,12 persen.
BACA JUGA:BPS: Inflasi Bengkulu pada Juli 2024 Tercatat Terendah Tahun Ini
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu dan TPID Susun Langkah Strategis Kendalikan Angka Inflasi
"Dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PKP) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,12 persen," tambahnya.
Menurut BPS, Perekonomian Provinsi Bengkulu berdasarkan besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada triwulan II 2024 mencapai Rp26,50 triliun.
Sedangkan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp13,91 triliun.
Win Rizal juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan pada triwulan kedua ini menunjukkan tren positif dibandingkan triwulan sebelumnya, jika dilihat dari angka pertumbuhan tahunan (yoy).
BACA JUGA:Motor Ditahan Polisi, Warga Bengkulu Tuntut Ditlantas di Pengadilan
"Ekonomi Provinsi Bengkulu pada triwulan II 2024 dibandingkan triwulan II 2023 tumbuh sebesar 4,70 persen (yoy). Pada triwulan I 2024, pertumbuhan tercatat sebesar 4,64 persen (yoy)," kata Win Rizal.
Struktur perekonomian Provinsi Bengkulu pada triwulan II 2024 masih didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 30,82 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: