HONDA

YAICI dan PP Aisyiyah Edukasi Masyarakat Tentang Kental Manis Bukan Susu, Bahaya untuk Pertumbuhan Anak

YAICI dan PP Aisyiyah Edukasi Masyarakat Tentang Kental Manis Bukan Susu, Bahaya untuk Pertumbuhan Anak

YAICI dan PP Aisyiyah Edukasi Masyarakat Tentang Kental Manis Bukan Susu, Bahaya untuk Pertumbuhan Anak--Dok/rakyatbengkulu.com

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) bersama Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah kembali menegaskan pentingnya pemahaman bahwa kental manis bukanlah susu. 

Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya ibu-ibu, dalam pemenuhan gizi anak guna mencegah terjadinya stunting.

Dalam acara Orientasi Kader 'Aisyiyah yang berfokus pada pencegahan stunting, edukasi gizi, dan larangan penggunaan kental manis pada balita di Provinsi Bengkulu, Ketua Harian YAICI, Arif Hidayat, SE MM, menyampaikan keprihatinannya bahwa masih banyak masyarakat yang salah kaprah mengenai fungsi kental manis. 

BACA JUGA:Baru Terealisasi Rp 150 Juta, Ini Tarif Parkir di Rejang Lebong

BACA JUGA:Sepakat Berdamai, Keluarga Pelaku Pembacokan Tanggung Biaya Pengobatan

"Banyak yang masih menganggap kental manis sebagai susu, padahal produk ini sangat berbeda dan tidak dianjurkan untuk anak-anak," ujar Arif.

Arif menekankan bahwa kandungan gula yang sangat tinggi dalam kental manis dapat menyebabkan bayi merasa cepat kenyang dan enggan makan, sehingga kebutuhan gizi yang seharusnya terpenuhi melalui makanan bergizi menjadi tidak tercapai. 

"Inilah yang dapat memicu stunting pada anak-anak," tambahnya.

Sejak 2018, YAICI bersama PP Aisyiyah telah aktif melakukan sosialisasi mengenai bahaya kental manis, dan tahun ini mereka kembali menyasar Provinsi Bengkulu. 

BACA JUGA:Tips Menurunkan Bibit Kacang Buncis Berkualitas Super Berbuah Lebat

BACA JUGA:Dana Desa 2025 untuk Kabupaten di Sulawesi Tengah Turun Rp23 Miliar: Rinciannya

Dengan bantuan kader Aisyiyah yang dapat menjangkau lapisan masyarakat hingga tingkat bawah, kampanye ini diharapkan dapat merubah persepsi yang salah terkait penggunaan kental manis.

Dokter Warsiti, Ketua Majelis Kesehatan PP Aisyiyah, juga memperingatkan bahwa kental manis hanya mengandung gula dan sangat rendah protein. 

"Kental manis bukan susu, apalagi susu formula. Balita membutuhkan asupan protein tinggi untuk pertumbuhan fisik dan mentalnya, dan kental manis sama sekali tidak memenuhi kebutuhan ini," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: