Apa Itu Gelombang Femicida yang Guncang Negara Turki? Ini Faktor Penyebabnya

Di banyak masyarakat, nilai-nilai patriarki dan misoginis menyebabkan perempuan dianggap lebih rendah atau kurang berharga daripada laki-laki. 

Hal ini bisa menormalisasi kekerasan terhadap perempuan, termasuk pembunuhan.

BACA JUGA:Inara Rusli Akui Sudah Miliki Tambatan Hati Baru, Keluarga Pun Sudah Tahu

BACA JUGA:Daftar Harga Komoditas Pangan yang Mengalami Kenaikan, Bawang Merah Capai Rp29.520 per Kg

2. Ketimpangan Gender:

Ketidaksetaraan gender yang meluas, seperti ketidakadilan ekonomi, pendidikan, dan politik, memperparah kekerasan terhadap perempuan. 

Ketika perempuan tidak memiliki akses yang setara ke sumber daya dan hak, mereka menjadi lebih rentan terhadap kekerasan.

3. Kurangnya Penegakan Hukum:

Sistem hukum yang lemah dalam melindungi perempuan sering kali menjadi penyebab utama gelombang femicida. 

Banyak negara yang memiliki hukum yang tidak cukup tegas atau tidak diterapkan secara efektif untuk melindungi perempuan dari kekerasan.

BACA JUGA:8 Manfaat Mengonsumsi Sayuran Buncis, Salah Satunya Kaya Antioksidan

BACA JUGA:Mengenal 10 Fakta Menarik Tentang Burung Pelikan, Bisa Hidup di Berbagai Habitat

4. Kultur Kekerasan:

Di beberapa wilayah, kekerasan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari karena konflik bersenjata, kejahatan terorganisir, atau budaya yang memandang kekerasan sebagai cara penyelesaian masalah. 

Dalam konteks ini, perempuan sering kali menjadi korban kekerasan yang mematikan.

5. Kejahatan Terorganisir dan Feminisida:

Di negara-negara seperti Meksiko, kejahatan terorganisir, termasuk perdagangan narkoba dan perdagangan manusia, sering kali meningkatkan kekerasan terhadap perempuan. 

Di wilayah seperti Ciudad Juárez, gelombang femicida terjadi karena kelompok-kelompok kriminal menjadikan perempuan sebagai target.

BACA JUGA:Praktik Sewa Lahan Parkir ke PKL di Pasar Panorama Disorot, Petugas Parkir Terancam Dicabut Izinnya

Sumber: berbagai sumber